Kalurahan Putat

TAKDIR (10)   "Alan, cepat panggil Martin! Aku ingin mengatakan sesuatu padanya." Juria mengurut keningnya yang mulai berdenyut hebat. Ia bahkan lupa status suaminya adalah seorang alpha. Alan sendiri tak mempedulikan bagaimana Juria memperlakukannya karena ia akan sukarela melakukan apa pun untuknya. ..selengkapnya

TAKDIR (9)   "Apa? Mar ... Martin adalah mate bayi kita? Tapi ... tapi Martin itu ...." Lidah Juria terasa kelu. Bukan karena Juria tak menyukai Martin, hanya saja ini tak masuk akal. Martin itu seorang pria matang dan Reita bahkan baru berusia beberapa hari. Jarak usia mereka sangat jauh. Juria ..selengkapnya

TAKDIR (8)   "Reita menemukan mate-nya." Tanggapan singkat yang akan membuat siapa pun terkejut. Bukan karena nada suara Alan, melainkan isi kalimat yang diucapkannya. "A ... apa? Jangan bilang mate Reita adalah ...." Juria hampir saja menjatuhkan Rafael dari pelukannya akibat tangannya lemas mendadak. ..selengkapnya

TAKDIR (7)   “Itu … itu Juria ….” Alan tak tahu dari mana ia harus menjelaskan kejadian saat Juria meregangnya untuk melahirkan anak kedua mereka. “Katakan sekarang atau Alan akan menyesalinya!" ancam Juria pada Alan yang meringis ngeri pada istrinya. "Sebenarnya ..selengkapnya

TAKDIR (6)   Jujur saja Alan mulai cemburu dengan beta-nya. Tangan kanannya itu merebut perhatian sang putri dari Alan, sebagai seorang ayah ia tak terima. Namun Alan tak berdaya, putrinya sudah menemukan sang mate bahkan di usia sangat dini. Alan menyadari betapa pentingnya mate bagi kaum werewolf. ..selengkapnya

TAKDIR (5)   “Tenanglah Juria, Runner tak akan membiarkan Reita mengalami hal yang kamu pikirkan Juria.” Alan bisa menebak apa yang sedang Juria pikirkan. “Kenapa kau bisa seyakin itu? Bahkan kau sendiri belum tentu paham apa yang aku rasakan.” Juria mencebik tak suka karena ..selengkapnya

TAKDIR (4)   Tanpa sadar Alan membawa tangannya untuk mengusap pipi bersemu merah muda milik Rafael. Alpha yang terkenal angkuh dan bengis itu menampakkan senyum lembut ketika menatap bayi yang tertidur dalam pelukan Juria. Rafael adalah cetakan dirinya. Dilihat dari fisiknya, Rafael merupakan versi ..selengkapnya

TAKDIR (3)   Juria merengkuh Rafael dalam gendongannya. Bayi itu menggeliat-geliat, mencari kenyamanan dari pelukan ibunya. Juria hanya tersenyum melihat tingkah bayinya yang menggemaskan. Pemandangan yang ditangkap mata Alan sangat menenteramkan hatinya. Ribuan tahun ia merasakan kesepian menanti ..selengkapnya