CERBUNG - INDIGO

Lian 30 Maret 2023 06:29:53 WIB

DROP OUT (1)

 

“Doni?” Lisa menatap pemuda yang datang bersama Adelia. Ia tak menyangka putranya itu terlibat dengan kusutnya hubungan ini.

Lisa ingin menanyakan pada sang putra, kenapa demikian? Tapi suaranya terdengar bagai desiran angin, tak satu pun pertanyaannya yang bisa didengar Doni.

Rasa kecewa mendorong Lisa untuk mengikuti alur kemarahan disekitarnya hingga ia merasuki tubuh Adelia yang menjadi pusat segala masalah.

Teriakan Adelia yang tiba-tiba melengking, membuat semua orang menatap ke arahnya. Hawa menyeramkan menguasai Adelia. Tatapannya kosong, wajahnya bagai tertumpuk dengan wajah orang lain yang transparan. Hanya Liondra yang tahu apa yang sedang terjadi, Lisa menguasai tubuh Adelia lalu menghambur ke arah Doni.

“Nak, apa kamu juga ikut terlibat untuk mencelakai Lily?” Lisa dalam sosok Adelia itu mencengkeram kedua lengan Doni yang menatapnya aneh. Itu jelas Adelia, tapi suara dan sikapnya sangat berbeda dengan Adelia yang ia kenal.

Doni mengambil langkah mundur karena dorongan Lisa. Pemuda itu menggelengkan kepalanya, takut pada sosok di depannya. “Ke-kenapa kamu tiba-tiba bertanya seolah tak tau padahal tadi kamu memintaku mengantarmu ke kampus karena kamu bilang ada yang ketinggalan?”

“Jujur sama Mama, apa yang sebenarnya kamu lakukan dengan Adelia yang jahat ini?” Lisa yang ada di dalam tubuh Adelia masih mendesak Doni. Ia menuntut jawaban lebih atas segala pertanyaannya seakan tak puas dengan jawaban Doni.

“Ma-mama? Jangan bercanda, Del. Sejak kapan kamu menyebut diri kamu mama?” Doni berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Lisa, entah mengapa ia jadi gelisah. Ia tak tahu dari mana datangnya persaan tak nyaman yang menghantuinya itu.

“Ini Mama, Don. Ini Mama Lisa. Apa kamu sudah melupakan Mama?” Lisa semakin mencengkeram Doni. Ia tak menyangka putranya itu tak mengenalinnya. Memang, saat ini ia merasuk ke raga orang lain, tapi itu bukan kali pertama ia mendatangi Doni dengan meminjam tubuh orang lain. Terakhir kali saat anaknya itu di pertengahan SMA.

“Ma-Mama Lisa? Dari mana kamu tau nama itu? Aku tak pernah menyebut nama itu lagi.” Doni semakin gelisah. Bayangan masa lalu mulai muncul lagi ke permukaan. Satu per satu hal buruk yang ia alami sejak masa kanak-kanak menghimpit otaknya hingga sakit. Doni memegang kepalanya dengan kedua tangan. Ia berjongkok, menyembunyikan kepalanya di antara kedua lutunya. Doni meringkuk, gambaran kematian ibunya terlintas kembali, menghisap kesadarannya kembali ke hari nahas itu.

Doni terus mengulang kata yang sama, menggumamkan kalimat ‘itu bukan salahku’ seperti mantra yang tak boleh terputus. Jiwanya terguncang oleh ingatan saat Lisa mendorongnya hingga tersungkur ke aspal.

“Ck, sialan. Tambah lagi masalahnya.” Gumaman Liondra terdengar oleh Arjuna yang tak mengerti dengan situasi saat ini.

Arjuna ingin mengajukan pertanyaan namun harus ia menelannya kembali saat Putra mengajak mereka bergegas membawa Lily ke rumah sakit.

Lily yang mengalami dehidrasi cukup parah terpaksa harus diinfus. Malam menginjak tengah malam saat Putra mengabari kedua orang tuanya mengenai kondisi Lily. Tak berapa lama Andin dan Arman tiba di depan IGD.

“Put, kenapa adekmu bisa mengalami hal seperti ini?” Andin bercucur air mata saat melihat Lily terbaring di brankar. Arman, suaminya berusaha menenangkan Andin dengan mengusap bahu sang istri, berusaha menyalurkan rasa aman agar Andin tak tertelan keresahan.

 

 

Bersambung

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT