Kalurahan Putat

TRAUMA (5)

Perlahan Aaron bangun dan duduk dengan hati-hati agar Anna tidak terusik dalam pelukannya. Ia berusaha menyamankan posisinya yang kini memangku Anna. Tangannya membelai punggung gadis itu. Tak ada maksud tertentu, Aaron hanya ingin menenangkan gadis yang kini tengah menangis dan makin mengeratkan pelukannya pada Aaron.

“Ssttt ... jangan nangis lagi. Gua akan nemenin lo.” Tutur Aaron dengan lembut, sama sekali out of his character. Apa yang akan Meiya katakan kalau dia sampai tahu Aaron bersikap lembut seperti sekarang? Terlebih pada seorang gadis. Tentu saja Meiya akan meledeknya habis-habisan.

Aaron membelai rambut panjang milik Anna dengan lembut, sedangkan tangannya yang lain ia gunakan untuk menepuk punggung Anna. Nyaman, itu yang dirasakan Anna saat ini. Entah sejak kapan keberadaan Aaron membuatnya merasa aman. Anna merasa bahwa Aaron begitu melindunginya meski ia masih takut dengan sosok Aaron. Anna tak bisa berdusta, dirinya nyaman di sekitar Aaron.

Masih dalam posisi saling merengkuh, mereka tenggelam dalam kesunyian. Aaron yang masih membelai Anna, sedangkan Anna mulai terlelap. Aaron mendengar napas teratur milik Anna, menandakan gadis itu telah tertidur. Dengan lembut Aaron menghapus jejak air mata di pipi Anna yang memerah. Mata sembab itu tertutup, bulu matanya basah oleh air mata.

“Cantik ....” Gumam Aaron saat mengamati wajah terlelap Anna. Tanpa sadar Aaron mengulas senyum, itu merupakan hal yang langka bagi siapa pun yang telah mengenal Aaron.

Bersambung