Kalurahan Putat

TRAUMA (4)

“ANNA!! TATAP GUA!” Lagi-lagi suara itu. Suara bariton pemuda yang saat ini menangkup kedua pipi Anna dan memaksa Anna menatap matanya. Mata Anna masih bergulir dengan panik, menghindari tatapan pemuda itu. Anna masih terperangkap dalam mimpi yang menjijikan. Dengan tidak sabar, pemuda itu memaksa Anna berhadapan dengannya hingga tatapan mereka bertemu. Aroma woody yang dimiliki pemuda di depannya amat menenangkan Anna, dia suka aroma itu.

“A-Ae? AE!! AARON!!” Anna langsung menyadari bahwa pemilik aroma woody favoritnya adalah Aaron. Gadis itu langsung memeluknya. Tanpa bosa-basi Anna memeluk erat pemuda yang blank dengan kelakuan Anna saat ini.

“Lo gak pa-pa kan?” Tanya Aaron sambil mencerna situasinya yang saat ini sudah telentang di atas brankar karena tubrukan Anna barusan.

“Hmm ….” Hanya gumaman yang dikeluarkan Anna sebagai jawaban. Anna enggan melepaskan pelukannya pada Aaron. Ia masih ketakutan pada sosok dalam mimpinya.

“Are you sure?” Aaron sangsi dengan jawaban Anna, pasalnya ia merasakan dadanya yang berbalut t-shirt hitam mulai basah. Aaron menduga kalau Anna sedang menangis meski tak ada isak di sana.

Bersambung