Kalurahan Putat

DEMAM (4)

“Sayang sekali kejadian seperti ini belum pernah aku temui, Juria. Entah kalau di ujung belahan dunia yang lain. Aku menghabiskan waktu yang panjang itu hanya untuk menemukanmu, belahan jiwaku.” Alan membelai pipi Juria yang menatapnya. Tidak ada dari mereka yang berniat mengalihkan pandangannya, keduanya tenggelam dalam kebisuan, terisolasi dari kegaduhan dunia luar.

Alan dan Juria membisu beberapa saat, terpana oleh pesona tatapan yang bergairah hingga seseorang membangunkan mereka dari kubangan hasrat yang sedikit lagi berhasil menenggelamkan pasangan itu.

“A-Alfa … gawat. Ini gawat.” Omega bertubuh kecil tergopoh memasuki ruangan kerja Alan setelah membuat keributan dengan menggedor pintu.

“Apa yang membuatmu begitu terburu-buru, Sun?” Alan melihat omega yang tampak berantakan itu masih berusaha mengatur napasnya sebelum bicara

“I-itu … anu, Tuan Muda Rafael demam tinggi dan tak mau berhenti menangis.” Omega dengan sanggul yang hampir lepas itu adalah pengasuh yang Alan pilih untuk bertanggung jawab atas semua kebutuhan putra-putrinya.

“Apa? Bagaimana bisa seperti itu?” Juria terkejut mendengar putranya terserang demam, tapi dia tak seterkejut Alan.

Bersambung