Kalurahan Putat

BERKENALAN (13)

Anna terkesiap dengan respon Aaron dan membuat Anna seketika melunturkan senyumnya. Ekspresi ketakutan Anna kembali mendominasi wajah cantiknya. Riska yang menyadari perubahan raut wajah Anna yang begitu tiba-tiba. Dia yang tanggap dengan penyebab perubahan itu pun mengambil inisiatif untuk memeluk Anna dan mencairkan suasana canggung itu.

“Tak usah takut, dia jinak kok. Aaron tak akan berani menyentuhmu, kalau dia berani nanti biar Aunty kebiri dia!” ucap Riska dengan nada yang ia buat seserius mungkin, menekankan pada kata ‘kebiri’. Tak lupa ia mengelus kepala Anna untuk menenangkan gadis itu dari ketakutannya.

“Bener tuh Aunty, kebiri aja biar gak bandel lagi!” timpal Meiya menyetujui rencana Riska, tantenya. Seringai tampak di wajah Meiya, ia melirik ke arah Aaron dengan sinis.

“Aunty kok gitu? Aaron ‘kan nggak ngapa-ngapain dia … dan lo juga ngapain ikut-ikutan, Mei?!” Aaron tak terima karena merasa diperlakukan tidak adil oleh tante dan kakak kembarnya.

“Lo kan emang bandelnya udah gak ketulungan, makanya dikebiri aja biar jinak. Iya kan, Aunty?” ucap Meiya semangat. Ini kesempatannya untuk mem-bully Aaron.

“Lo—“ Aaron ingin membalas ucapan sarkas Meiya ketika Riska memotong kalimat keponakan bandelnya itu.

“Mei, sudahlah … jangan mengoda adikmu. Dan kamu Ae, kemarilah!” pinta Riska pada keduanya, melambaikan tangan sebagai isyarat agar mereka berdua mendekat.

Bersambung