Kalurahan Putat

BERKENALAN (8)

Aaron dan Meiya saling menatap. Tatapan Meiya yang mencurigai Aaron tidak dapat ia sembunyikan. Tentu saja, saat ia sampai di tempat kejadian disana hanya ada Aaron yang sedang mendekap tubuh lemas gadis yang sedang tak sadarkan diri. Saat itu juga tak ada saksi sama sekali.

Meiya menatap Aaron dengan pandangan menyelidiki. Mengingat watak Aaron, dia tak akan terima dengan pandangan menuduh dari kembarannya itu.

“Ngapain lo natap gua kek gitu?” Aaron jengah dengan tatapan menyelidik dari Meiya. Kenapa kembarannya itu tak pernah percaya padanya?

“Serius lo nggak ngapa-ngapain tuh cewek?” Meiya mengankat sebelah alisnya. Dia masih menatap Aaron tak percaya. Pasalnya ia sangsi dengan sang adik.

“Sumpah, Mei … gua aja nggak kenal sama tuh cewek. Lo tau gua tuh kek apa!” Aaron mencoba meyakinkan Meiya bahwa ia tak seburuk itu namun setelah ia ingat-ingat kembali, apa ada aspek dirinya yang bisa ia banggakan saat ini?

“Tapi ngapain lo peluk-peluk gitu, gua kan jadi curiga sama lo!” Meiya menyadiri kalau kepribadian Aaron yang dingin dengan siapapun membuatnya mustahil dekat dengan sembarang orang. Yang ia lihat tadi 100% bukan Aaron yang ia kenal.

“Waktu itu dia histeris … tiba-tiba dia ngamuk sama gua. Cara apalagi yang harus gua lakuin biar badan gua nggak renyek? Gua juga bingung kenapa gua bisa out of character waktu liat dia,” Aaron menarik kasar rambutnya. Malam ini ia mengalami hal yang sangat melelahkan dan ia juga harus kehilangan motor kesayangannya. Entah sudah berapa kali Aaron menghela napasnya kasar. Sial sekali dia malam ini.

Bersambung