Kalurahan Putat

ANNABELLA MAULIA ANGGARA (4)

“Ve, gak usah … ntar ngerepotin kamu,” Anna segan merepotkan sahabat karibnya itu. Vera telah melakukan banyak hal untuknya selama ini. bahkan Anna belum bisa membalas kebaikan si cantik Vera.

“Oh God! Lo kek sama siapa aja sih, Anna. Gua cuma mau mastiin lo pulang dengan selamat! Lo temen gua dan gua gak mau hal buruk terjadi sama lo. Walau gua nggak bisa ngelindungin lo dari si nenek sihir sama saudara lo yang kecentilan itu,” Vera mengerutkan keningnya dan menpoutkan bibirnya. Sungguh ia hanya ingin melindungi teman masa kecilnya.

“Makasih, Ve. Mau seperti apapun mereka tetap keluargaku,” lagi-lagi Anna memaklumi sikap Vera. Gadis itu hanya tersenyum melihat reaksi Vera mengenai keluarganya.

“You are the definition of beauty, Anna. Gua bakal bantuin lo sebisa gua,” Vera tak habis pikir dengan kasih Anna yang seakan tak ada ujungnya. Seperti tak ada kebencian tersimpan di sanubarinya.

“Thanks, Ve. I'm so lucky to have friend like you,” Senyum terus mengembang dari bibir merah Anna. Dia benar-benar beruntung memiliki Vera di sampingnya. Vera merupakan sosok sahabat, saudara juga sekutunya.

“Of course you have to. Ayo pulang, gua nggak mau lo diomeli nenek sihir ganjen itu lagi!” Anna hanya bisa tertawa geli mendengar ucapan Vera. Tampak jelas ketidak sukaan Vera pada ibu tiri Anna. Gadis tomboy itu mulai menjalankan mobilnya keluar gerbang kampus sedangkan mulutnya terus mencibir mengenai semua kelakuan ibu tiri dan adik tiri Anna.

Bersambung