Kalurahan Putat

PERMAINAN TAKDIR (4)

Martin sudah harap-harap cemas menunggu reaksi kedua orang tua Reita. Ia bahkan tak berani mengangkat kepalanya untuk sekedar mengintip perilaku yang ditunjukkan Alan maupun Juria padanya. Ia sendiri sudah siap bila harus dipaksa berpisah dari mate-nya. Tentu saja ia tak akan menurut untuk hal yang satu itu.

"Tidak, tidak ... aku tak ingin putriku menjadi janda di usia muda. Jangan berpikir untuk meninggalkan Reita kami!" Juria malah berbalik panik kala Martin terlihat ingin. "Tapi apa tak masalah bagimu bila nantinya kalian tak dapat memiliki keturunan?"

Martin terdiam, ia berpikir sejenak mengenai keputusan yang akan diambil. Jujur saja, dia ingin memiliki darah dagingnya sendiri. Namun nyatanya ia memiliki mate seorang calon alpha wanita yang bahkan umur mereka terpaut sangat jauh. Ada rasa kecewa mengganjal di hatinya, tapi apa yang bisa ia lakukan mengenai ini?

Bersambung