Kalurahan Putat

HARAPAN (7)

Hari menjelang siang kala suara gaduh Luoise menerobos masuk ruangan Juria. Ia baru kembali dari Hutan Terlarang untuk mencari bahan ramuan. Cukup lama ia pergi ke Hutan Terlarang hingga ia tak bisa menemui Juria yang kondisinya semakin aneh saja. Penyihir muda itu langsung berlari menuju tempat Alan dan Juria berada saat ini setelah mendengar keadaan Juria sama sekali tidak membaik. Martin terlihat sedang mengejar Luoise agar tidak menggangu istirahat Luna-nya tapi itu semua sudah terlambat. Luoise membanting pintu dan mendapati Alan yang sedang membantu Juria berbaring.

“Bisakah kau tidak membuat keributan?” Alan menoleh pada Luoise yang terengah namun tangannya masih membetulkan posisi selimut Juria agar nyaman.

“Bagaimana saya bisa tenang bila adik saya sakit? Harusnya Anda merawatnya dengan benar …!" Luoise tak peduli dengan keberadaan Alan. Dia hanya berjalan lurus mendekati Juria namun kakinya tiba-tiba terhenti karena merasakan energi kehidupan asing di ruangan itu. Ya, para penyihir dapat melihat dan merasakan energi makhluk hidup dan saat ini ia merasakan keganjilan sedang terjadi.

“A … Alpha, kenapa saya merasakan energi asing dalam tubuh Juria?”

Bersambung