CERBUNG - THE DESTINY OF MY SOULMATE

Lian 05 Desember 2020 09:38:57 WIB

HARAPAN (6)

 

“Duduklah, kamu harus mengisi perutmu agar cepat sembuh.” Alan membantu Juria duduk bersandar kepala ranjang. Menumpuk bantal di belakang Juria agar ia nyaman saat bersandar. Dengan telaten Alan menyuapkan sup yang terlihat lezat ke mulut Juria. Namun pada suapan yang ketiga Juria menolak untuk menelannya. Perutnya tak mau menerima asupan makanan. Ia merasa mual dan perutnya seperti diremas.

“Aku … aku tak sanggup lagi Al!” Juria menutup mulutnya. Berusaha sebisa mungkin agar makanan yang baru saja ia telan tak dimuntahkannya. Ia sendiri tak tahu kenapa tubuhnya menolak asupan makanan. Ini baru pertama kalinya.

“Sayang, satu suapan lagi. Aku mohon, kamu harus makan.” Alan berusaha membujuk Juria agar mau makan. Ia masih ingat beberapa hari lalu saat Juria memuntahkan makanan yang baru saja ia telan. Bahkan dokter tak menemukan apa yang salah dengan tubuh Juria tapi masih saja tubuhnya menolak makanan yang ia telan.

“Aku sungguh tak sanggup lagi Al. Aku ingin muntah.” Juria menggelengkan kepalanya. Air mata sudah bercucuran. Sungguh, ia tak tahan dengan bau makanan yang ada di hadapannya. Juria berusaha menutup mulut dan hidungnya dengan kedua tangan tapi baunya masih bisa tercium.

“Hah, baiklah. Aku harap istri cantiku ini cepat sembuh. Aku ingin mengajakmu menjelajahi pack ini.” Alan mencium kening Juria dengan penuh kasih sayang. Membantu Juria merebahkan tubuhnya lalu menarik selimut agar Juria tak kedinginan. Bila dapat bertukar tempat, Alan ingin menggantikan Juria menanggung rasa sakitnya saat ini. Ia tak ingin Juria menderita lebih dari ini.

 

Bersambung

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT