Kalurahan Putat

HARAPAN (1)

Alan menyesap rasa manis dari ranum milik Juria. Meresapi kasih sayang sang mate yang selalu menghancurkan egonya dengan mudah. Juria adalah hal paling berharga untuk Alan. Ia merasa diberkahi dengan kehadiran mate yang telah lama dinantinya. Melewati kehilangan yang terjadi berulang kali, Alan menjalani hidupnya dalam kehampaan. Ia tak hidup namun juga tak bisa mati hingga ia benar-benar menemukan cahanyanya. Kehidupan yang ditakdirkan untuk ia miliki, cahaya yang akan membuatnya lepas dari penderitaan hidup yan panjang dan kesepian.

Juria melimpahi Alan dengan ketulusan, kepolosannya adalah poin utama yang dapat dengan mudah menjerat Alpha keras kepala seperti Alan. Kebaikan hati Juria dengan mudah dapat menular pada pria arogan yang selalu mementingkan egonya sendiri. Kini Alan melunak, perubahan positif namun di sisi lain juga menumbuhkan sifatnya yang lain. Alan sangat menjaga Juria hingga tak akan membiarka siapa pun mencelakainya. Perlindungan penuh Alan berikan pada Juria agar kesialan tak menyentuh istrinya. alan hanya terlalu mencintai istri cantiknya.

Semburat merah muda yang menghiasi kedua pipi Juria. Ia masih bisa merasakan bagaimana Alan memperlakukannya. “Alan, apa sekarang aku sudah menjadi milikmu seutuhnya?” Dengan malu-malu Juria mencoba memperjelas posisinya. Ia mengangkat tanyannya untuk menyentuh pipi Alan, turun ke rahang tegas sang suami. Sungguh, ini perasaan paling membahagiakan dari semua emosi yang pernah dirasakan Juria selama ini.

Bersambung