Kalurahan Putat

PERNIKAHAN (5)

Alan membalas pelukan Juria, hangat. Ia memahami ketakutan maupun kekecewan Juria yang sepertinya tak dapat memberi Alan keturunan tapi itu bukan masalah besar bagi Alan. Alan sama sekali tak mempermasalahkan hal itu. Ia yakin alam memiliki recananya sendiri seperti ketika Juria wujudnya di kehidupan yang lalu dan akhirnya terlahir kembali dalam tubuh ringkih manusia.

Juria diperlakukan dengan baik oleh Alan. Sikap arogan Alpha itu sama sekali tak terlihat bila ia sedang bersama Juria. Juria merasa begitu disayangi. Alan tak pernah melarangnya melakukan apa pun yang ia mau kecuali memotong rambut panjangnya, ia lebih suka berambut pendek. Sebetulnya Juria sudah gatal ingin memotongnya tapi selalu ia urungkan tiap terpergok oleh Alan.

Juria menghela napasnya dalam, menatap pantulan wajahnya di cermin. Ini hari pernikahannya, beberapa shewofl membantunya bersiap dan menata rambutnya. Berkali-kali Juria ingin mengumpati Alan karena hal ini.

Kesal, Juria kesal padahal ini adalah hari pernikahannya. Bagaimana tidak kesal kalau dia dipaksa mengenakan gaun pengantin dan dirias sedemikian rupa. Kalian tahu bagaimana perasaan Juria saat ini? Ia sudah membulatkan tekadnya untuk menghukum Alan setelah ini, ia tak suka berdandan dan dipaksa menggunakan gaun yang cukup berat ditanggung tubuhnya.

Bersambung...