Kalurahan Putat

MENGGAPAIMU (2)

“Al—“ lirih Juria, membuka matanya yang terpejam memperlihatkan binarnya. Menatap lurus pada manik Alan. “—kenapa warna mata Alan berubah-ubah?” pertanyaan polos yang membuat Alan langsung tersentak lalu memejamkan matanya.

“Ini—ini bukan apa-apa—“ Alan memalingkan wajahnya dari Juria dalam kondisi masih terpejam namun aksinya gagal oleh si manis.

“Alan... apa Alan sedang sakit?” Juria menangkup wajah Alan dengan kedua tangannya, mengamati perubahan pada raut wajah Alan.

“Ti—tidak Juria, ini—ini...” Alan masih berusaha memalingkan wajahnya dari si manis.

“Al, lihat Juria!” Alan tak bisa mengabaikan permintaan sarat perintah yang dilontarkan Juria. Dengan gerakan ragu Alan membuka matanya perlahan dan memperlihatkan iris matanya yang berubah-ubah dengan cepat antara gelap menjadi warna emas.

“Juria... aku—“ lirih Alan dengan tatapan sendunya, menatap lekat wajah Juria.

“Kamu siapa...? Mana Alan?” tanya Juria tanpa rasa takut sambil mengerjapkan matanya. Ia tak mengenali suara Alan seakan itu adalah suara orang lain.

“Maaf Juria!” ucap Alan—Sam lebih tepatnya—dan langsung melesat keluar perpustakaan, meninggalkan Juria sendirian.

Bersambung....