Kalurahan Putat

MENGGAPAIMU (1)

“Alan, kalau efek ramuan Luoise hilang disini kira-kira apa yang akan terjadi pada kita?”

Dalam sekejap senyum bahagia Alan menghilang tanpa jejak. Dia lupa dengan jati dirinya yang tak diterima oleh sesuatu yang melindungi tempatnya perpijak saat ini. Dia gusar.

“Nanti aku akan meminta ramuan itu lagi pada Luoise,” ucap Alan tak yakin.

“Kau harus bergegas sebelum wujud kita kembali menjadi werewolf!” desak Tin.

“Hmm”

Alan masih fokus bicara pada Sam melalui mindlink, dia tak menyadari bahwa remaja manis yang berstatus mate-nya itu sedang memandangnya heran. Juria memandangi wajah tampan Alan-nya. Entah apa yang ada dalam pikiran remaja manis itu, tak ada yang tahu.

“Juria?” Alan tertegun melihat raut wajah Juria yang sulit diartikan. Pria itu melambaikan tangannya di depan wajah yang lebih muda, berusaha mengembalikan kesadaran Juria.

“Eh... ah... ada apa Al?” tingkah Juria membuat yang lebih tua menaikkan sebelah alisnya, heran. Semburat merah muda di pipi Juria terlihat manis di mata Alan.

“Juria—“ suara Alan seakan merayu remaja yang selalu berhasil memikatnya. Tangan Alan mengusap pipi Juria yang gembil dengan lembut, membuat Juria memejamkan matanya untuk meresapi sensasi yang baru pertama kali ia rasakan.

Bersambung....