Kalurahan Putat

AKU HARAP JUGA BEGITU (13)

Lily selalu terusik bila mengingat bagaimana rapuhnya Arjuna saat pemuda itu telah kehilangan ketenangannya dan tenggelam dalam airmata kekalutannya. Tapi Lily kali ini cukup lega melihat Arjuna, setidaknya pemuda itu sedikit melupakan luka yang masih menganga di dalam dadanya.

Lily tak lagi menghiraukan sang kakak yang sibuk mendirikan tenda bersana Arjuna. Gadis itu lebih tertarik mencari tenpat yang sepi dan nyaman.  Lily tak suka kebisingan karena hal itu pula ia lebih suka menyendiri.

“Lily, kenapa kamu tidak bergabung dengan gadis-gadis yang ada disana?” Lisa si hantu  memeluk leher Lily dari belakang. Hantu wanita yang selalu mengikuti Lily itu menunjuk ke arah segerombolan gadis yang mengerumuni Arjuna dan Putra.

“Aku tak punya kepentingan dengan mereka, Ma—” Lily memalingkan wajahnya dari gadis-gadis yang berlarian mengejar Arjuna. Benar-benar penakluk wanita. “—Aku lebih suka seperti ini,” Lily memejamkan matanya meresapi hembusan angin, semilir menerpa wajahnya.

Lily menikmati setiap hembusan yang menerpa wajahnya. Rambut hitamnya melambai-lambai tertiup angin. Rasa nyaman yang selalu Lily cari hingga ia lupa akan waktu yang terus bergulir. Ia tak tahu sudah berapa lama waktu berlalu. Lily tak menyadarinya hingga suara teriakan menariknya dengan paksa dari kenyamanannya.

“Tolong! TOLONG!!!” suara itu menarik perhatian orang-orang yang ada di lokasi perkemahan. Orang-orang telah berkerumun ketika Lily datang.

Terlihat dua gadis dengan ekspresi berbeda. Gadis berambut panjang duduk bersimpuh di tanah dengan berderai airmata. Dari suaranya sepertinya gadis itu yang tadi berteriak meminta tolong. Sedangkan gadis dengan gaya rambut clean bob sedang menahan sakit dan terus memegangi pergelangan kaki kanannya.

Lily masih terpaku di tempatnya. Di antara orang-orang yang berdiri mengeliling kedua gadis yang terduduk di tanah tanpa berniat menanyakan apa yang sebenarnya terjadi, apalagi untuk menolong mereka.

Bersambung...