CERBUNG - THE DESTINY OF MY SOULMATE

Lian 05 Mei 2020 18:30:26 WIB

BERUSAHA (1)

 

Senyum secerah mentari terbit dari wajah sumringah Juria. Dia sangat bahagia karena ia tak perlu lagi terkurung di rumahnya. Sejak kejadian di kuil beberapa waktu yang lalu, Juria seperti terlahir kembali. Badannya terasa lebih ringan dan lebih sehat dari biasanya. Juria tak harus mengurung diri di Perpustakaan Kakek Joseph untuk mengisi waktu, kini dia bisa bermain dengan anak-anak seumurannya.

“Lihat kek, kuncup bunga yang kusentuh bisa langsung mekar dan jejak kakiku di tanah langsung ditumbuhi rumput!” seru Juria kagum dengan apa yang terjadi.

“Benarkah? Itu luar biasa Juria!” Kakek Joseph tampak terkejut dengan penuturan cucunya.

“Lihat ini, Kek!” Juria takjub dengan apa yang bisa ia lakukan. Juria dapat membuat pohon apel yang ada di belakang rumahnya berbuah dengan cepat dan siap petik hanya dengan menyentuh batang pohonnya.

“Sejak kapan kamu memiliki kemampuan seperti itu, Juria?” telisik sang kakek.

“Saat pulang dari kuil aku menyadari kemampuan ini, Kek. Saat aku berjalan entah kenapa jejak kakiku ditumbuhi rumput secara instan,” ucap Juria riang.

“Itu menakjubkan, Juria. Gunakan kemampuan itu dengan bijak,” Kakek Joseph berusaha memberi nasihat pada cucu kesayangannya.

“Pasti, Kek. Apakah ini sihir? Tapi mana mungkin, aku ‘kan tak pernah belajar sihir!” Juria bingung karena keluarganya tak memiliki garis darah penyihir.

“Sepertinya bukan, kemampuanmu seperti dari negeri dongeng saja!” ucap Kakek Joseph sambil terkekeh.

“Negeri dongeng?” Juria bertanya dengan wajah bingung, ia tak mampu memahami ucapan kakeknya.

“Hahahaha... kamu bingung?” tawa sang kakek begitu menggelegar membuat Juria mengerucutkan bibirnya, kesal hingga mereka dikejutkan dehaman seseorang.

“Ekhem” dehaman itu membuat Juria dan kakeknya spontan berbalik dan mendapati si pelaku.

“Ah, Luoise. Sejak kapan kau sampai?” Kakek Joseph tampak terkejut karena gadis itu mengunjunginya setelah sekian lama.

“Aku baru saja sampai, Kek!” jawab Luoise lembut, ia menampilkan raut wajah yang sama dengan Kakek Joseph, senang.

“Gadis nakal, akhirnya kamu ingat untuk mengunjungi kakek tua ini!” lelaki tua itu mengusap kepala Luoise.

“Hehehe... maaf Kek. Ada banyak pekerjaan yang harus aku lakukan,” Luoise tersenyum senang, ia amat rindu pada seseorang yang telah membesarkannya.

Ya, Luoise merupakan yatim piatu yang diselamatkan Kakek Joseph saat ia berkelana dulu. Lelaki tua itu menemukan bayi Luoise di dalam sebuah kereta kuda yang hancur karena diserang segerombolan makhluk mirip binatang buas. Kala itu mayat bergelimpangan, sepertinya itu adalah orang tua Luoise. Lelaki tua penuh simpati itu akhirnya membawa Luoise kecil dan membesarkannya ke desa ini.

 

Bersambung...

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT