Kalurahan Putat

AKU HARAP JUGA BEGITU (6)

“Diamlah Mama—” kesal Lily pada si hantu. Ia lupa kalau Arjuna bisa mendengarnya meski dia berbisik.

“Berani lo bentak gua?!” Arjuna berang dengan tingkah Lily. Padahal dia tak tahu kata-kata itu ditujukan pada siapa.

“Eh… anu Bang… Lily nggak bentak Abang kok, suwer—" Lily tergagap dan nyalinya semakin menciut. Ia menunduk tak mampu memandang Arjuna namun sesuatu membuat gadis itu terkejut dan tak bisa menyelesaikan kalimatnya.

BRAKKK

“Apa yang lo lakuin ke adek gua?!!” seorang pemuda baru saja mendobrak pintu ruangan yang diketahui kamar Arjuna dengan tidak elegan sama sekali.

“Eh, biasa aja dong lo! Ketuk pintu dulu kek kalo bertamu ke rumah orang,” cerca Arjuma pada pemuda yang baru saja mendobrak pintu kamarnya.

“Berisik lo! Dek, lo nggak diapa-apain kan sama playboy mesum itu?” pemuda itu mengacuhkan Arjuna lalu beringsut mendekati sang adik.

“Bang, bisa biasa aja nggak? Lily nggak kenapa-napa. Nggak perlu seheboh itu,” Lily hanya bisa memijit pelipisnya, terlalu pusing dengan kelakuan Putra yang datang dengan panik.

“Ya kan mana bisa gua biasa-biasa aja kalo lo sama dia?” cerocos Putra sambil menunjuk ke arah Arjuna dengan dagunya.

Bersambung...