Kalurahan Putat

AKU TAHU (1)

Serigala besar itu terus berlari menyusuri hutan belantara, mengikuti aroma manis vanila berpadu dengan harum lembut bunga lili. Seakan kerja otaknya hanya berfungsi untuk mengejar hasrat akan pemilik aroma memabukkan itu, serigala jantan berbulu hitam sehitam malam itu terus memacu kaki-kakinya tanpa memperdulikan mindlink dari kawanannya.

“Alpha, Anda dimana?” mindlink dari Martin, Beta-nya.

“Alpha? Alpha, Anda mau kemana?” mindlink dari penjaga perbatasan pack.

“Alpha, apa yang terjadi? Kenapa Anda meninggalkan pack dengan tiba-tiba?” kembali Martin bertanya karena merasa tak ada tanggapan dari sang Alpha.

“MATE! MATE!” hanya itu respon dari serigala besar itu.

Ia segera memutuskan mindlink secara sepihak ketika ia sampai di pinggiran sebuah desa. Serigala itu mengendus kembali aroma yang membuatnya mabuk, aroma itu berasal dari desa di depan sana.

“Mate! Mate kita ada di desa ini Alan!” teriakan jiwa serigalanya di dalam kepala Alpha Alan.

“Diamlah Sam, kepalaku sakit mendengar lolonganmu!” kata Alan kesal pada Sam, jiwa serigalanya.

“Ayo cepat kita temui dia, Alan! Aku sudah lama menantikannya,” lolong Sam bersemangat.

“Aku tahu,” jawab Alan ketus, ia berusaha mempertahankan kesadarannya dari Sam yang terus mendesak keluar meski wujudnya telah berubah jadi serigala.

Bersambung...