Kalurahan Putat

APA YANG KAU TAHU? (8)

“Kenapa, Dek?” tanya Putra pada akhirnya. Dia cukup khawatir dengan gelagat Lily, apalagi dengan kalimat yang diucapkan Lily barusan.

“Bang, ini sama kayak mimpi Lily. Gimana nih, Bang?” Lily meremas lengan sang kakak untuk menyalurkan kecemasannya.

“Udah, lo jangan panik,” Putra berusaha menenangkan Lily dengan mengusap kepala gadis itu dengan penuh kasih sayang. “Kita ke dalem dulu liat kondisi cewek itu dulu!” lanjutnya saat mereka telah sampai di depan rumah Lestari.

Suara jeritan Lestari memekakkan telinga, memecah sunyinya tengah malam. Ia merintih kesakitan dan terus mengucapkan kata maaf pada sang ibu. Lestari menangis, berurai airmata. “Maafin Tari, Bu… maafin Tari… ampun…” jerit Lestari dalam kesakitannya. Siapa yang tak akan simpati padanya bila dalam situasi seperti saat ini?

Bersambung....