TK NEGERI PATUK LULUSKAN 18 PESERTA DIDIK

10 Juli 2018 15:27:01 WIB

Putat (SIDA)- TK Negeri Patuk berhasil meluluskan sebanyak 18 peserta didik pada tahun ke 4 sejak diresmikan pada tahun 2014 yang lalu. Hal tersebut disampaikan oleh Dra. Sukemi selaku Kepala Sekolah saat menyampaikan sambutan dalam acara Perpisahan yang dilaksanakan pada hari Senin, 9 Juli 2018 pukul 09.00 WIB bertempat di TK Negeri Patuk.

Acara Pentas Seni Perpisahan TK Negeri Patuk dihadiri oleh Hj. Kustini, S.Pd. selaku Korwilcam Patuk, Poniyem selaku Ketua TP PKK Desa Putat, Ngatijo selaku Dukuh Sendangsari, Juni Putra Nugraha selaku Ketua Komite TK Negeri Patuk, para pendidik serta peserta didik bersama orang tuanya.

Acara berlangsung dengan meriah karena menampilkan potensi anak-anak melalui kegiatan ekstrakurikuler seperti Drumband, Puisi dan Seni Tari.

Selain acara formal, sekolah juga mengumumkan beberapa prestasi yang diraih oleh anak-anak serta pemberian hadiah kepada peserta didik yang lulus dengan nilai terbaik.

Dalam sambutannya, Juni berpesan agar orang tua memberikan pengawasan serta menyiapkan aktivitas menyusul akan diberlakukannya program 5 hari sekolah. Hal tersebut akan berdampak pada penambahan hari libur anak-anak, yang semula hanya hari minggu akan bertambah dengan hari sabtu.

“Monggo para wali siswa untuk menyiapkan kegiatan postif di hari sabtu khususnya, agar tujuan penambahan pendidikan karakter di lingkungan keluarga dan masyarakat bisa tercapai. Itu menjadi tanggung jawab penuh orang tua saat anak-anak berada di rumah.” Jelas Juni.

Juni juga bersyukur untuk lulusan TK Negeri Patuk seluruhnya sudah medapatkan sekolah. Karena dengan penerapan zonasi tidak sedikit orang tua yang kebingungan dalam mencarikan sekolah untuk anakny, terlebih di daerah yang jauh dari sekolah atau daerah kota yang padat penduduk.

Menurut Juni, penerapan zonasi harus disipakan betul oleh Pemerintah terkait SDM Guru serta sarana dan prasarana agar zonasi tidak hanya sekedar pemerataan siswa tetapi tidak diiringi pemerataan prestasi, justru akan menghambat prestasi nantinya.

“Kalau sarana dan prasaran sudah merata di semua sekolah, SDM Guru dan lainnya juga sudah sepadan saya kira tidak masalah, tapi kalau sekarang ini menurut saya sebagai orang awam itu belum pas dan terkesan tergesa-gesa. Misal, ada anak SMP pintar kimia atau fisika, kebetulan karena zonasi dia tidak bisa masuk ke sekolah yang memiliki sarana dan prasarana kimia atau fisika, seperti laboratorium yang lengkap, pendidik yang memadai. Dia hanya bisa sekolah di daerah terdekatnya saja yang minim sarana, lapangan upacara saja tidak punya misalnya, anak itu tidak jadi bisa berkembang kan?’ jelas Juni.

Semoga zonasi ini akan dievaluasi oleh pemerintah sehingga dapat mengetahui dampak, kelemahan serta keunggulan yang dicapai.

 

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT