Kalurahan Putat

Putat (SIDA) – kesenian dan kebudayaan Indonesia warisan nenek moyang seperti tak ada matinya, suatu warisan yang luar biasa bagi penerus penerus bangsa. Wayang merupakan salah satu warisan dari masa lalu yang digunakan untuk menyampaikan pesan moral pada masyarakat. Sampai saat ini wayang terus dilestarikan dengan berbagai macam fersi.

Bobung merupakan bagian wilayah Desa Putat yang terletak paling timur. Sebagai bagian dari Desa Budaya Putat, Bobung terus melestarikan wayang warisan nenek moyang yang  diadopsi dan menjadi wayang fersi Bobung sendiri. Kesenian khas Bobung ini sering disebut “Tari Wayang Topeng”. Kesenian dengan cerita wayang namun didominasi oleh tari-tarian yang dibawakan sesuai tokoh-tokohnya ini mampu menarik perhatian wisatawan.

Tidak hanya wisatawan lokal saja, pada 12 April 2018 lalu kesenian satu ini mampu menarik 15 wisatawan dari Perancis, Mirota Batik, UNS (Universitas Sebelas Maret), TVRI Yogyakarta, Pemdes Putat, BHABINKAMTIBMAS dan Pendamping Desa Budaya Putat. Dengan lakon “Panji Kromo” dan ciri khas seniman yang mengenakan topeng sepertinya menjadi daya tarik tersendiri bagi penikmat seni. Beny selaku Pendamping Desa Budaya Putat pun ikut berperan dalam kesuksesan pentas tersebut. ia memainkan gamelan (gendher barung) bersama para wiaga dan mengiringi pementasan Tari Wayang Topeng tersebut.

Dalam pentas malam itu R. Ay. Untari (pihak Keraton Yogyakarta) turut ambil bagian dengan menyumbangkan tari Serimpi sebagai tarian pembuka. Sungguh luar biasa, kesenian yang terus dijaga masyarakat Bobung dan sekitar mampu menarik perhatian pihak Keraton. Hal tersebut menjadi asupan semangat bagi seniman-seniman yang malam itu berpartisipasi.