HASIL ASSESMENT LANJUTAN DAMPAK BADAI SIKLON CEMPAKA, BPBD DIY DISTRIBUSIKAN PELAMPUNG

13 Februari 2018 13:08:03 WIB

Beji (SIDA)- Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY melakukan assessment lanjutan terhadap lokasi terdampak Badai Siklon Cempaka yang terjadi pada November 2017 yang lalu.

TRC BPBD DIY melakukan assesment lanjutan di lokasi terdampak khususnya lokasi yang mengalami kerusakan jembatan dengan kategori berat di seluruh wilayah DIY. Hal tersebut sebagai upaya untuk mendalami dampak yang diakibatkan oleh Badai Siklon Cempaka pada aspek kehidupan sosial masyarakat. TRC BPBD DIY juga harus menyertakan data yang akurat serta dokumentasi dari setiap lokasi.

Minggu, 11 Februari 2018 Juni Putra Nugraha sebagai salah satu anggota TRC BPBD DIY melakukan assesment lanjutan di wilayah Kabupaten Gunungkidul tepatnya di Jembatan Jelok, Desa Beji Kecamatan Patuk. Jembatan yang memiliki panjang 90 meter tersebut merupakan satu-satunya akses terdekat bagi masyarakat untuk berkativitas keluar masuk Padukuhan Jelok.

Saat melakukan assessment, Juni menemui Budiyono selaku Kasi Pelayanan Desa Beji serta salah satu warga, Subandi atau dikenal dengan nama Tableh. Keduanya ditemui dilokasi guna mendapatkan informasi yang akurat dan sesuai fakta di lapangan.

Dari hasil assesment lanjutan tersebut diketahui bahwa dampak Badai Siklon Cempaka masih sangat dirasakan oleh warga Padukuhan Jelok. Akses utama yang hancur diterjang banjir mengharuskan mereka mengeluarkan uang sedikitnya Rp. 4000 per hari dengan asumsi satu kali kelua masuk padukuhan. Uang tersebut sebagai pengganti uang lelah Subandi Tableh dan kawan-kawan selaku operator kapal sebagai alat penyeberangan.

Kapal hibah dari KPH. Wironegoro tersebut menjadi satu-satunya alat transportasi untuk menyebarangi sungai oya yang menjadi batas Padukuhan Jelok dengan padukuhan lainnya di Desa Beji. Selain kapal tersebut juga ada rakit dan kapal kecil yang digunakan sebagai sarana droping material atau barang.

Hasil assesment juga menunjukkan bahwa hibah kapal tersebut tidak disertai dengan alat perlindungan bagi operator maupun penumpang sehingga hal tersebut cukup menghawatirkan.

“Kalau aliran air kecil seperti ini tidak pakai mungkin tidak masalah karena sungai jadi dangkal. Tapi kalau tiba-tiba terjadi hujan lalu aliran air deras dan volume naik maka akan sangat mengkhawatirkan karena kami tidak punya pelampung.” Jelas Subandi.

Mendapati hal tersebut Juni kemudian melaporkan hasil assesment tersebut ke Induk TRC BPBD DIY agar dapat segera direspon, mengingat keselamatan merupakan hal yang harus diutamakan dalam hal apapun. Terlebih kondisi tersebut merupakan dampak dari bencana alam yang mau tidak mau harus dihadapi oleh warga.

Moch Romande selaku Wakil Komandan TRC BPBD DIY setelah menerima laporan tersebut kemudian melakukan koordinasi untuk merespon hasil assesment tersebut dengan mendorong Bidang LogistikTRC BPBD DIY untuk pengecekkan stok pelampung dari kegiatan Penanganan Bencana Banjir dan Tanah Longsor Tahun 2017. Hal tersebut untuk memastikan langkah yang akan diambilm sebagai respon awal atas laporan yang masuk.

Minggu malam, M. Thohir selaku Koordinator Bidang Logistik TRC BPBD DIY melakukan pengecekkan stok pelampung dan menyiapkan untuk didistribusikan ke Padukuhan Jelok pada keesokan harinya.

Pelampung yang disiapkan kemudian disalurkan ke Padukuhan Jelok pada hari Senin, 12 Februari 2018. Juni sebagai kepanjangan tangan dari TRC BPBD DIY secara langsung menyerahkan pelampung dari BPBD DIY sejumlah 10 buah yang diterima oleh Budiyono selaku  Kasi Pelayanan Desa Beji dan diskasikan oleh perwakilan operator kapal.

“Kami atas nama Pemerintah Desa Beji mengucapkan terima kasih atas perhatian dari BPBD DIY yang telah memberikan pelampung ini untuk keselamatan warga kami. Kami juga mengucapkan terima kasih pada Pak Juni selaku anggota TRC BPBD DIY yang kebetulan juga rekan kerja saya. Semoga pelampung ini dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya di Padukuhan Jelok ini.” Ungkap Budiyono selaku Kasi Pelayanan Desa Beji.

Selain menyerahkan pelampung tersebut, Juni juga memberikan pengarahan terkait cara pemakaian pelampung yang baik dan benar. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya optimalisasi alat perlindungan diri tersebut agar sesuai dengan standar pemakaiannya.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT