AWALI KERJA, PENDAMPING DESA BUDAYA KUNJUNGI KASI PELAYANAN

12 Februari 2018 00:35:58 WIB

Putat (SIDA)- Sebagai langakah awal bagi Pendamping Desa Budaya dari Dinas Kebudayaan DIY yang ditugaskan di Desa Budaya Putat, Aida Fitri Astuti, S.Sn. dan Beny Wijaya, S.Sn. menyambangi Juni Putra Nugraha selaku Kasi Pelayanan Desa Putat yang juga selaku Wakil Ketua II Desa Budaya Putat.

Aida dan Beny sengaja menyambangi Juni di rumahnya pada hari Sabtu, 10 Februari 2018 untuk koordinasi awal terkait potensi budaya di Desa Putat yang akan menjadi prioritas pendampingan selama sepuluh bulan ke depan.

“Kami sengaja sowan (datang-jawa) ke rumah Pak Juni karena memang kebetulan hari sabtu dan Kantor Desa libur. Kami mengkoordinasikan rencana kerja yang akan kami kerjakan selama bertugas di Desa Putat dengan menyusun skala prioritas dan akan kita diskusikan dengan Pak Widodo selaku Ketua Desa Budaya Putat.” Jelas Aida.

Dalam pertemuan informal tersebut Juni menjelaskan secara singkat potensi-potensi seni dan budaya yang ada di Desa Putat. Penjelasan tersebut lebih ditujukan kepada Beny yang merupakan Pendamping Desa Budaya yang baru bergabung dengan Dinas Kebudayaan DIY pada tahun ini. Sedangkan Aida sendiri adalah pendamping yang sudah bertugas di Desa Putat pada tahun 2017 yang lalu dan berhasil melahirkan satu seni budaya baru di Desa Putat khsusnya Padukuhan Batur yaitu Bregodo Kelono Cipto Wening yang memiliki ciri khas bregodo dengan mengenakan topeng.

Meski menjadi pendamping baru, Beny bukanlah orang baru di dunia seni dan budaya di bidang karawitan. Beny yang memang masih berusia muda namun sudah cukup pengalaman di bidang seni karawitan. Saat ini pun Beny masih bergabung di sebuah paguyuban Campursari kenamaan di Gunungkidul dan DIY yaitu SRGK yang kini lebih dikenal dengan nama Campursari Pendopo Kang Tedjo (PKT) yang dipimpin oleh Dhimas Tedjo.

“Saya pribadi dan Pemerintah Desa Budaya Putat sangat beruntung. Pendamping Desa Budaya pada dua tahun terakhir ini sangat kooperatif dengan desa dan sering menyelesaikan tugas administratifnya di desa. Sangat jauh berbeda dengan sebelumnya yang ke desa hanya minta tanda tangan laporan dan tidak ada koordinasi terkait rencana kerjanya.” Jelas Juni.

“Aida dan Furi pada tahun lalu berhasil membidani lahirnya bregodo di Desa Putat. Mereka juga rajin koordinasi ke desa, tidak kenal waktu dalam mendampingi kegiatan budaya di desa. Kalau ada yang bilang mereka tidak bekerja, mereka malas atau apalah, bagi saya justru yang bilang itu saya pertanyakan kredibilitas kerjanya.” Imbuh Juni yang merasa jengkel dengan info terkait kinerja pendamping desa budaya.

Selain potensi seni dan budaya, Juni juga mengenalkan potensi kuliner di Desa Putat selain Ingkung Brekat Dalem yang sudah terkenal dan juara satu festival ingkung se DIY pada tahun 2016 silam. Susu Jagung dan Sompil adalah kuliner di Desa Putat yang patut dibanggakan. Namun khusus untuk sompil Juni cukup kesulitan menggambarkan seperti apa sompil itu pada para pendamping. Untuk memudahkannya, Juni membeli sompil lengkap dengan sayur Lombok ijo dan baceman tahu tempe. Selain lebih mudah menjelaskan, para pendamping juga berkesempatan mencicipi kuliner berbungkus daun pisang tersebut.

“Kebetulan di sini ada yang jual sompil setiap hari, jadi biar mudah menjelaskan sekalian saja biar mereka bisa mencicipi kuliner khas di sini.” Ungkap Juni.

Setelah perencanaan prioritas kerja sekaligus mencicipi sompil, Aida dan Beny kemudian melanjutkan kunjungan ke kediaman Widodo di Padukuhan Bobung selaku Ketua Desa Budaya Putat. Kunjungan tersebut bertujuan untuk mensinkronkan perencanaan kerja agar terjalin visi yang sama antara Pengurus Desa Budaya, Pemerintah Desa dan Pendamping Desa Budaya.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT