PENDAMPING DESA BUDAYA DITARIK, DESA BUDAYA TERIMA PENGHARGAAN

18 Desember 2017 21:49:35 WIB

Putat (SIDA)- Pada hari Selasa 5 Desember 2017 yang lalu, Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta secara resmi menarik seluruh Pendamping Desa Budaya dari tugas pendampingannya di seluruh Desa Budaya se-DIY.

Acara yang dikemas dengan rangkaian sarasehan tersebut dilaksanakan di Lantai II Dinas Kebudayaan DIY dengan diawali sarasehan dari beberapa narasumber seperti Umar Priyono selaku Kepala Dinas Kebudayaan, Wakil Kepala Dinas Kebudayaan, Bugiswanto, Markus dan lain-lain.

Setelah sarasehan selesai, acara dilanjutkan dengan pengumuman dan penyerahan penghargaan bagi 15 Pendamping Desa Budaya Terbaik serta pengumuman dan penyerahan penghargaan bagi para pemenang Gelar Potensi Desa Budaya. Untuk Juara I Gelar Potensi Budaya Tahun 2017 diraih oleh Desa Budaya Semanu dari Kabupaten Gunungkidul.

Selain pengumuman dan penyerahan penghargaan tersebut, Dinas Kebudayaan DIY juga menyerahkan penghargaan bagi seluruh Desa Budaya yang telah berpartisipasi dalam Gelar Potensi Desa Budaya Tahun 2017, dan Desa Putat menjadi salah satu penerimanya.

Menanggapi penarikan Pendamping Desa Budaya tersebut, Juni Putra Nugraha selaku Kasi Pelayanan Desa Putat berharap pada tahun berikutnya pendamping yang kemarin berada di Desa Putat bisa kembali mendampingi Desa Putat. Hal tersebut bertujuan agar program yang telah dijalankan bisa dilanjutkan dan tidak merubah atau membuat program baru lagi dimana program yang lama belum sempurna.

“Saya berharap Mbak Aida bisa kembali ke Desa Putat agar programnya bisa dilanjutkan. Jangan sampai program belum sempurna tapi pendampingnya diganti pada tahun berikutnya sehingga muncul program baru lagi sedangkan program yang lama ibaratnya belum selesai. Jadi jangan sampai setengah-setengah dalam menyelesaikan program. Dan saya akan membuat surat resmi kepada Dinas Kebudayaan untuk meminta agar Mbak Aida bisa kembali ke Desa Putat.” Jelas Juni.

Senada dengan harapan Juni, Aida Fitri Astuti, S.Sn. juga berharap bisa melanjutkn program-program yang telah dirintisnya agar bisa optimal. Sehingga nantinya Aida bisa meninggalkan program yang sudah matang dan bisa dilanjutkan tanpa pendampingan.

“Saya juga berharap bisa kembali ke Putat, masih banyak PR saya melihat potensi di Desa Putat yang sangat banyak. Dan selama ini Pemerintah Desa Putat sangat kooperatif dalam menerima masukan dari pendamping.” Ungkap Aida.

Aida kemungkinan akan mencari partner kerja yang baru di tahun yang akan datang. Aida akan berusaha mencari partner sesuai dengan potensi yang ada di Desa Putat seperti dari bidang karawitan atau seni pementasan seperti kethoprak dan wayang orang. Hal itu juga dikarenakan Furi yang tahun ini mendampingi Desa Putat bersama Aida tidak lagi menjadi pendamping karena akan mendaftar formasi PNS sehingga otomatis Aida harus mencari partner baru.

“Ya kalau saya berharap Mbak Aida sama suaminya Mas Kurni itu bisa sepaket mendampingi Desa Putat, jadi ndak perlu takut kalau kemalaman, gak takut kalau gak ada partner yang pas.” Imbuh Juni.

Semoga dengan adanya Pendamping Desa Budaya yang kompeten mampu meningkatkan kegiatan pelestarian potensi budaya di Desa Putat yang mengalami kevakuman karena berbagai aspek permasalahan.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT