JELASKAN RPK, FORSOS PATUK UNDANG BIRO KESRA GK DAN BULOG DIY

18 November 2017 01:28:56 WIB

Putat (SIDA)- Sebagai tindak lanjut pertemuan pada Selasa, 14 November 2017 yang lalu, akhirnya FORSOS Patuk yang beranggotakan Kasi Pelayanan se-Kecamatan Patuk, Kasi Kessos, Pendamping PKH dan TKSK berhasil mengundang Biro Kesra Kabupaten Gunungkidul dan Bulog Divre DIY pada hari Jumat, 17 November 2017.

Pertemuan yang dimulai pada pukul 13.30 WIB dan bertempat di Ruang Pertemuan Warung Mbak Lis tersebut dihadiri oleh seluruh Kasi Pelayanan di Kecamatan Patuk, TKSK, Kasi Kesso, Biro Kesra Kabupaten Gunungkidul serta Bulog Divre DIY.

Dalam kesempatan tersebut, FORSOS meminta penjelasan terkait pendirian Outlet RPK (Rumah Pangan Kita) yang nantinya akan berfungsi sebagai penyalur Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari Pemerintah Pusat.

Suyono dari Biro Kesra menjelaskan secara detail bahwa Outlet tersebut nantinya diarahkan menjadi E-Warung namun demikian Suyono belum menjamin akan hal tersebut mengingat bekum ada kejelasan dari Bulog. RPK sendiri merupakan inisiasi dari Bulog yang diadopsi oleh Biro Kesra Gunungkidul sebagai langkah potong kompas dalam penyiapan E-Warung yang digadang akan dijalankan pada tahun 2018 mendatang. Suyono berharap minimal ada satu outlet di setiap desa.

Pernyataan tersebut disampaikan Suyono sebelum Bulog Divre DIY hadir dalam pertemuan karena masih dalam perjalanan sehingga belum bisa dijawab langsung terkait kejelasan outlet RPK bisa menjadi E-Warung atau tidak.

Beberapa saat setelah Suyono menyampaikan penjelasan, rombongan dari Bulog DIY tiba di lokasi rapat. Majda dari Bulog DIY kemudian menjelaskan kaitan antara E-Warung dan Outlet RPK.

Pada prinsipnya E-Warung dapat dijalankan oleh Outlet RPK maupuan Kube Jasa. Perbedaannya adalah RPK dapat didirikan secara mandiri atau melalui BUMDesa sedangkan Kube Jasa adalah kelompok yang harus beranggotakan dari para penerima Program Keluarga Harapan (PKH).

Outlet RPK mandiri ataupn BUMDesa bisa menjadi E-Warung dengan cara mendaftarkan ke Bank Mandiri yang ditunjuk sebagai pengampu kegiatan PKH. Pendaftaran tersebut berfungsi untuk mendapatkan mesin gesek dan token dari Bank Mandiri guna melayani pengambilan BNPT oleh para penerima program bantuan tersebut.

Juni Putra Nugraha selaku Kasi Pelayanan Desa Putat menanyakan terkait mekanisme pendistribusian BNPT, apakah penerima program bisa mendapat bahan pangan sesuai kebutuhan ataukah sudah ditetapkan oleh pemerintah jenis dan jumlahnya. Sedangan Suroyo selaki Kasi Pelayanan Desa Nglegi menanyakan terkait jenis komoditi yang disediakan oleh Bulog DIY bagi Outlet RPK serta kualitas komoditi yang ditanyakan oleh Sukandar selaku Kasi Pelayanan Desa Salam.

Menjawab pertanyaan tersebut Majda menjelaskan bahwa belum ada kesepakatan antara Bulog DIY dengan Pemkab Gunungkidul melalui Dinas Sosial Gunungkidul terkait komoditi yang akan diterima oleh penerima program. Majda mencontohkan pendistribusian di Kota Yogyakarta, bahwa Pemkot Yogyakarta meminta BPNT dibuat menjadi paket sehingga penerima program hanya bisa menerima sesuai dengan paket yang ditentukan. Sedangkan untuk Gunungkidul dipersilahkan bagi Pemkab untuk menyepakati dengan Bulog, apakah dibuat paket atau sesuai dengan kebutuhan warga penerima BPNT.

Komoditi yang disediakan masih terbatas sesuai yang dimiliki oleh Bulog namun tidak menutup kemungkinan Bulog akan menambah jenis komoditi sesuai kebutuhan. Sedangkan kualitas komoditi khususnya beras akan berbeda dengan kualitas RASTRA karena memiliki standar perintah yang berbeda. Komoditi dari Bulog yang didistribusikan melalui E-Warung atau Outlet RPK merupakan komoditi dengan kualitas standar karena berfungsi sebagai pengendali harga pasar oleh pemerintah.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT