Banyak Gerai Retail Tutup, UMKM Harus Masuk ke Online

Jk.Bl4ncir 15 November 2017 20:31:06 WIB

Fenomena tutupnya berbagai gerai retail besar diberbagai kota di Indonesia terutama Jakarta harus segera disikapi para pegiat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Soalnya, banyaknya supermarket yang tutup itu salahsatunya disebabkan maraknya jual beli berbasis internet dalam beberapa tahun terakhir.

Kuatnya perkembangan bisnis online sehingga menggerus retail offline ini diakui oleh Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo). Ketua Umum Aprindo Roy Mandey baru-baru ini di Jakarta menyatakan, industry retail terus mengalami penurunan dalam 2,5 tahun terakhir akibat maraknya jual beli online (e-commerce).

Tidak bisa dibantah, sejak jual beli online marak, terjadi pergeseran kebiasaan belanja secara besar-besaran pada sebagian masyarakat. Konsumen sekarang lebih tertarik belanja melalui aplikasi dan berbagai pilihan produk melalui online. Selain itu karena bermunculan pula berbagai layanan jasa pembelian dan pengiriman melalui aplikasi.  Pelan tapi pasti hal ini merubah pola konsumsi dan akhirnya membuat berbagai gerai besar memilih tutup sepanjang 2,5 tahun ini.

Bukan sekedar tren, jual beli online memang memiliki banyak keunggulan baik bagi pembeli maupun penjual. Bagi pembeli, toko online membuat mereka bisa memilih beragam pilihan produk, pilihan harga, kualitas hingga bertransaksi tanpa harus beranjak dari tempat duduk. Bandingkan dengan belanja konvensional yang mengharuskan orang pergi ke mall yang bakal memakan waktu, tenaga dan membuat rencana belanja seringkali goyah.

Dari sisi penjual, ibarat kata, berjualan secara online bisa dilakukan semua orang hanya bermodal smartphone dan jaringan internet. Toko online tidak perlu gedung, gerai dan modal untuk belanja barang dagangan. Toko online juga tidak memerlukan tenaga kerja banyak sehingga biaya opersionalnya sangat kecil dengan kemampuan promosi yang luar biasa. Ini memungkinkan kalangan modal terbatas bahkan siapapun bisa meraup keuntungan melalui jual-beli online.

Bagaimana dengan UMKM?

Mudah dan murahnya jual beli online harus segera disikapi UMKM. Jalur online adalah jalur yang sebenarnya terbuka bagi UMKM membangun jalur pemasarannya sendiri. Beberapa persoalan UMKM seperti permodalan terbatas, ketiadaan modal operasional dan ketersediaan produk yang juga terbatas adalah situasi yang justru bisa diakomodasi dengan sistem online ini.

Hanya saja, kendala penguasaan teknologi menjadi salahsatu hambatan kalangan UMKM. Kelemahan lainnya adalah penguasaan jalur pemasaran yang masih terbatas karena sebagian pelaku UMKM menjalankan sendiri urusan produksi hingga pemasaran.

Untuk mengatasinya, UMKM terutama pedesaan harus melakukan sinergi dengan kalangan yang memiliki kemampuan teknologi informasi internet seperti para pemuda dan menjalin kerjasama dengan mereka.  Sehingga terjadi pembagian peran yang jelas antara tenaga produksi dan pemasaran.

Internet juga memungkinkan siapapun dimanapun mengakses berbagai informasi untuk meningkatkan kualitas produk, sistem manajemen dan sebagainya melalui berbagai informasi yang ada di dunia maya. Dengan cara ini maka ambruknya industry retail tidak akan berdampak negative pada para pegiat UMKM. Sebaliknya, menjadi peluang bagi UMKM untuk meningkatkan kapasitas usahanya yang selama ini tersingkir oleh para pemilik modal besar.

Penguasaan teknologi internet adalah sebuah keharusan sekarang. Karena jika tidak, makabakal sulit bagi UMKM untuk bertahan apalagi berkembang. Soalnya, semua lini dunia usaha bakal terus masuk ke jaringan dunia maya.(aryadji/berdesa) http://www.berdesa.com/banyak-gerai-retail-tutup-umkm-harus-masuk-online/

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT