DEMAM DURIAN TINGKATKAN PENGHASILAN
Lian 14 November 2017 20:10:16 WIB
Putat (SIDA) – Demam durian, mungkin itu kata yang sesuai untuk kondisi baru-baru ini. Banyak orang berburu buah yang satu ini, tidak perduli seberapa jauh tempat untuk mendapatkannya atau seberapa mahal harganya.
Situasi ini merupakan sebuah peluang yang menguntungkan bagi mereka yang mampu membacanya. Maryadi atau akrab disapa Gudik ini merupakan salah seorang warga Padukuhan Bobung yang mampu membaca peluang bisnis dari situasi tersebut, ia mulai menjualkan durian lokal hasil panen warga sekitar.
Metode pemasaran yang digunakan terbilang cukup kreatif, ia memanfaatkan jejaring sosial untuk menawarkan durian dagangannya. Pemasaran via online ini cukup efektif, hal ini terbukti dengan konsumen yang datang tidak hanya orang lokal saja bahkan sampai orang yang berasal dari daerah lain pun ikut berkunjung.
“Teman saya yang dari Maguwo sampai bela-belain datang ke sini mencari durian, bahkan sampai mengelilingi pohonnya.” Ujar Gudik.
“Saya biasanya ambil barang dagangan di pagi hari baru setelah duriannya laku terjual sorenya saya melakukan pembayaran ke pemilik durian, jadi tidak memerlukan banyak modal bahkan hanya modal share (berbagi-Inggris) via WA (WhatsApp) saja saya sudah dapat untung.” Paparnya setelah penulis bertanya tentang jumlah modal awal yang ia keluarkan.
Peluang bisnis ini memang bersifat musiman, namun dari Gudik kita bisa belajar untuk menjadi pribadi yang ulet dan peka terhadap setiap peluang yang mampu menambah penghasilan.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- MITRA GUNUNGKIDUL DAN SEMIN BERBAGI MENYALURKAN SHODAQOH DONATUR UNTUK 100 ANAK YATIM PIATU SE-KAPAN
- PELADI MAKARTI
- PEMBINAAN POKJA II DAN UP2K PKK KALURAHAN PUTAT OLEH IBU BUPATI
- PERTEMUAN KADER BULAN AGUSTUS 2024
- KKN UNIVERSITAS MERCUBUANA MELAKSANAKAN TIGA AGENDA UNTUK DESA PRIMA GUMREGAH
- KUNJUNGAN DESA PRIMA AGUNG MANDIRI KE RUMAH PRODUKSI BOLU KELAPA
- AKREDITASI DESA BUDAYA PUTAT