WAWANCARA BERSAMA MAHASISWA FAKULTAS KEHUTANAN UGM

Lian 09 November 2017 06:31:14 WIB

Putat (SIDA) – Hutan Rakyat di Desa Putat memang tidak bisa dipisahkan dari seni dan kebudayaan yang dimilikinya. Gumawang, Kepil, Plumbungan, Bobung dan Batur sejak bertahun–tahun yang lalu mayoritas penduduknya merupakan pengrajin yang memanfaatkan kayu dari hutan rakyat sebagai bahan baku pembuaatan kerajinan topeng. Hal inilah yang menarik perhatian mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) untuk mengetahuinya lebih dalam.

Sabtu, 4 November 2017 yang lalu beberapa mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM berkunjung ke rumah Sugiman salah satu tokoh masyarakat di Padukuhan Bobung yang merupakan seorang pengrajin topeng serta merupakan pelopor kesenian tari topeng untuk melakukan wawancara.

“Awalnya saya membuat topeng hanya untuk keperluan menari.” Jelas Sugiman pada salah satu mahasiswa yang menanyakan awal mula Sugiman menjadi pengrajin.

“Kebanyakan warga Bobung merupakan pengrajin topeng sebagai mata pencahariannya dan memanfaatkan kayu dari hutan rakyat sebagai bahan bakunya. Sayapun juga seperti itu, namun kebanyakan topeng yang saya buat untuk dipakai sendiri sebagai pelengkap kostum. Kami juga melakukan tebang pilih dan tak lupa menanam bibit yang baru” Imbuhnya.

Seiring perkembangan jaman kini topeng tak lagi sebagai pelengkap kostum tari saja namun sudah merambah dunia bisnis souvenir yang sangat menjanjikan. Selain itu pangsa pasar topeng dan kerajinan kini sangat luas dan mendunia. Tidak heran jika beberapa waktu lalu Dirjen Pendidikan dan Kebudayaan Nasional mengadakan pameran tunggal di Pantai Baron untuk produk topeng dan kerajinan kayu.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT