SMK MUH 1 PATUK RESPON BAIK KELUHAN WARGA DI SEKITAR KAMPUS 2

05 November 2017 00:44:38 WIB

Putat (SIDA)- SMK Muhammadiyah 1 Patuk menggelar acara ramah tamah dengan warga di RT 029 RW 007 serta Perangkat Padukuhan yang terdiri dari Ketua RT di wilayah Padukuhan Putat Wetan, Ketua RW dan Dukuh pada hari Sabtu, 4 November 2017 pukul 13.00 WIB. Acara tersebut merupakan respon atas teguran dari masyarakat beberapa waktu yang lalu atas ketidaknyamanan dengan perilaku siswa yang melakukan praktek otomotif di Kampus 2 SMK Muhammadiyah 1 Patuk yang berada di wilayah RT 029 RW 007 Padukuhan Putat Wetan.

Bertempat di Ruang Praktek Bengkel Otomotif Kampus 2 SMK Muhammadiyah 1 Patuk, pertemuan tersebut dihadiri Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 1 Patuk dan jajarannya, Ketua Komite Drs. H. Mudjijo, M.Pd., Dukuh Putat Wetan Sumanto, Ketua RW 007 Bawa Widiyanta, S.Pd.. Paidjo, S.Pd. Ketua RT 026, Boniman Ketua RT 028 dan Juni Putra Nugraha Kasi Pelayanan Desa Putat yang kebetulan tinggal di di padukuhan setempat serta warga RT 029. Sedangkan Rujita selaku Ketua RT 027 dan Drs. Basuki Rohmad selaku Ketua RT 029 sekaligus mantan Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 1 Patuk yang nota bene tempat dimana Kampus 2 SMK berada berhalangan hadir.

Dalam pertemuan tersebut Kepala SMK Muhammadiyah 1 Patuk menjelaskan beberapa hal yang sudah menjadi bahan teguran dari masyarakat serta menyatakan siap untuk menindaklanjuti agar tidak terjadi masalah yang berkepanjangan. Kepala Sekolah juga telah meminta kepada Guru Jurusan Otomotif untuk memastikan perilaku siswa agar tidak menggangu kenyamanan lingkungan.

Sumanto dan Bawa Widiyanta,S.Pd. juga menyampaikan hal yang secara garis besar mendukung dengan keberadaan Kampus 2 tersebut, namun hendaknya pihak sekolah harus membangun komunikasi yang baik dengan warga sekitar.

Juni selaku Kasi Pelayanan Desa Putat yang menempatkan dirinya sebagai warga sekitar diberikan waktu oleh moderator untuk menyampaikan keluhan warga di RT 029 terhadap keberadaan Kampus 2 tersebut. Juni juga merupakan salah satu warga yang sempat memberikan teguran pada siswa saat praktek di Kampus 2 bersama warga lainnya yaitu Suradi dan Ade.

Secara rinci Juni menjelaskan permasalahan yang sejak awal terjadi namun belum mendapatkan respon yang baik. Teguran tersebut merupakan puncak dari kekesalannya atas proses pembangunan Kampus 2 yang sama sekali tidak nguwongke (menghargai-jawa) warga sekitar.

Adapun permasalahan yang disampaikan Juni antara lain tentang status tanah saat ini yang tidak diketahui warga, proses perijinan yang belum diproses dari awal, pemasangan papan nama di tanah masjid tanpa pemberiathuan dan ijin serta perilaku siswa yang mengganggu kenyamaan lingkungan seperti uji kendaraan di jalan kampung, pulang sekolah memenuhi jalan kampung serta bersiul ketika ada warga wanita yang melintas di depan kampus.

Dari berbagai masalah tersebut Juni meminta kepada pihak sekolah untuk menyelesaikan perijinan sebelum melanjutkan pembangunan dan penambahan peralatan praktek serta mengupayakan agar kegiatan praktek tidak mengganggu lingkungan. Selain itu juga diminta pihak sekolah untuk memberikan aturan dan peringatan kepada siswanya agar tidak berperilaku yang mengganggu masyarakat.

“Kami menyambut baik respon dari pihak sekolah. Ini adalah hal yang sudah lama kami nantikan karena orang pertama dari pihak sekolah yang datang ke rumah warga adalah Kepala Sekolah yang baru tersebut. Beliau datang ke rumah warga yang berbatasan langsung dengan kampus 2 untuk menyampaikan bahwa pihak sekolah akan melanjutkan pembangunan gedung. Dan kami sangat menghargai dan mengapresiasi hal itu.” Ungkap Juni.

“Ini kan jalan kampung, bukan jalan raya yang bisa digunakan untuk uji kendaraan seenaknya, harus diketahui kalau di kampung mungkin ada balitanya, ada anak-anak yang rawan berlalu lalang di jalan serta warga yang menderita sakit berat. Contohnya bapak saya sendiri, beliau penderita sakit jantung. Kalau tiba-tiba kaget saat ada uji kendaraan lalu anfal, lantas siapa yang akan bertanggungjawab, siapa yang dirugikan?” Imbuhnya.

Dalam pertemuan tersebut pihak sekolah menyambut baik dan berterima kasih kepada warga yang telah berkenan meberikan teguran serta berjanji akan segera menyelesaikan ijin gangguan serta ijin terkait pemasangan papan nama di tanah milik masjid. Selain itu pihak sekolah akan memberikan aturan dan teguran kepada siswanya melalui Guru Jurusan. Bahkan pertemuan tersebut menjadi inspirasi bagi pihak sekolah sehingga pihak sekolah akan melakukan pertemuan yang sama di Kampus 1 dengan mengundang warga sekitar untuk beramah tamah.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT