Proyek Padat Karya Bakal Digeber pada 2018
Jk.Bl4ncir 31 Oktober 2017 20:26:37 WIB
Berdesa.com – Presiden Joko Widodo kembali mengarahkan perhatiannya ke desa-desa. Selain bakal menaikkan dana hingga dua kali lipat pada 2018 nanti, Presiden juga telah menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) untuk membuat proyek padat karya di seluruh wilayah Indonesia. Proyek itu dimaksudkan agar bisa menyerap tenaga kerja besar-besaran.
Perpres yang rencananya bakal keluar Januari 2018 itu juga memastikan warga yang bekerja dalam proyek itu bakal mendapatkan gaji harian atau maksimal mingguan dalam bentuk tunai. Soalnya program ini memang bermaksud meningkatkan daya beli masyarakat khususnya wilayah pedesaan. “Harus dibayar langsung tunai. Mingguan, atau kalau bisa harian, tidak boleh bulanan. Agar ada imbas memperkuat daya beli,” tegas Jokowi seperti dikutip dari Detik.com (30/10/2017).
Presiden menyatakan telah memerintahkan Kementerian Desa Transmigrasi dan Daerah Tertinggal, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Kementerian Pertanian, agar segera menyiapkan aturan teknis proyek padat karya tersebut secara lebih detil.
Ditargetkan proyek ini bakal bisa menciptakan lowongan pekerjaan bagi paling tidak 200 orang di setiap desa di seluruh Indonesia. Dana yang digunakan adalah dana desa yang tahun ini dialokasikan sebesar Rp. 60 triliun ke 74 ribu desa. “ Maka diharapkan bakal tercipta 15 juta lowongan kerja yang terbuka di setiap desa di seluruh Indonesia,” kata Presiden.
Tetapi Jokowi mengaskan, program ini tidak akan seperti Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) seperti di jaman Presiden SBY. Melainkan dalam bentuk proyek padat karya yang sekaligus bakal memberi dorongan pengembangan ekonomi pedesaan.
Sebelumnya Presiden telah menginstruksikan agar dana desa dimanfaatkan sepenuhnya oleh warga desa dengan mengerjakan sendiri proyek pembangunan desanya. Maka desa-desa diminta untuk tidak melibatkan kontraktor dari luar desanya.
Pada kesempatan lain Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, saat ini fokus pemerintahan adalah menciptakan perekonomian yang merata. Sri Mulyani mengatakan, Indonesia adalah negara kepulauan dengan 18 ribu pulau di dalamnya sehingga tak bisa dipungkiri memang ada kesenjangan pada sector perekonomian karena luasan wilayahnya.’
“ Ini adalah tantangan, makanya Jokowi-JK menegaskan kita harus membangun negeri ini dari sisi yang terluar sehingga terjadi pemerataan ekonomi antar-pulau,” katanya dalam acara seminar Asia–Pasific Food Forum 2017, dengan tema Food, International Trade and Changing Global Economy: New Directions for Asia dan the Pasific di Shangri-La Hotel, Jakarta, Senin (30/10/2017).
Pemerataan yang ditargetkan pemerintah bukan dari sisi infrastruktur melainkan lebih pada sisi ketersediaan pangan. Ketersediaan pangan memang menjadi focus isu pemerintahan sekarang ini. Selain pangan, pemerintah juga sangat mendorong penguatan kualitas Sumber Daya Manusia. Dengan demikian ketimpangan ekonomi antar-daerah semakin kecil dan pemerataan mulai terjadi. (aryadji/berdesa)
sumber berita:http://www.berdesa.com/proyek-padat-karya-bakal-digeber-2018/
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- HARI TERAKHIR PELATIHAN BAHASA JEPANG GRATIS DI KALURAHAN PUTAT
- KOORDINASI BPN TERKAIT PTSL KALURAHAN PUTAT
- BANK SAMPAH PADUKUHAN BATUR
- BIMTEK KPPS KALURAHAN PUTAT
- PANENAN PERDANA LAHAN KETAHANAN PANGAN
- KAPANEWON PATUK LAKSANAN MONEV REALISASI KERJA PROGRAM KEGIATAN PEMERINTAH KALURAHAN PUTAT
- POSYANDU REMAJA PADUKUHAN BATUR