KRISIS KEPENGURUSAN, KT TUNAS MEKAR WRADUL PEMBINA KT DESA

23 Oktober 2017 12:24:22 WIB

Putat (SIDA)- Kepengurusan adalah suatu komponen yang sangat penting dalam sebuah organisasi. Keberadaan Pengurus memegang peranan penting dalam menjalankan dan mencapai tujuan organisasi. Apabila terjadi kevakuman pengurus biasanya akan berdampak pada anggota organisasi yang juga menjadi vakum.

Sub Unit Karang Taruna Tunas Mekar Padukuhan Putat Wetan mengadakan pertemuan luar biasa pada hari Sabtu malam yang lalu, 21 Oktober 2017 jam 20.00 WIB bertempat di Balai Padukuhan Putat Wetan. Pertemuan luar biasa tersebut khusus membahas tentang krisis kepengurusan di tubuh Karang Taruna Tunas Mekar yang terjadi pada jabatan Ketua I, dimana jabatan tersebut sangat krusial dan sangat menetukan jalannya organisasi.

Arya Punta Wibawa selaku mantan Ketua I Karang Taruna Tunas Mekar mengambil inisatif untuk mengumpulkan pengurus dan anggota yang masih aktif untuk membahas langkah-langkah yang harus diambil untuk menyikapi kekosongan jabatan tersebut. Arya sendiri mundur dari jabatan Ketua I karena bekerja di luar kota sehingga tidak bisa menjalankan tugasnya lagi.

“Kebetulan saya ambil cuti dan pulang kampung, sehingga saya berinisiatif mengumpulkan pengurus dan anggota yang masih aktif. Saya memantau dari grup Whtasapp yang sering membahas kekosongan Ketua I dan belum ada langkah konkrit untuk menyikapinya.” Ungkap Arya.

Kekosongan jabatan itu terjadi hampir sama dengan mundurnya Arya 2 tahun yang lalu. Yuswedi Dwi Jaya yang semula menjabat Ketua I dipindahtugaskan oleh perusahaan tempatnya bekerja ke luar kota. Semula Yuswedi yang bekerja di sebuah hotel di Yogyakarta kemudian dipindah ke Surabaya karena perusahaan mengembangkan usaha di sana.

“Yuswedi sudah pamitan mundur kepada pengurus dan anggota serta Pak Dukuh karena pindah tugas ke Surabaya. Otomatis dia tidak bisa efektif kalau tetap menjadi Ketua I. Sedangkan pengurus yang ada sepertinya enggan untuk menggantikan dengan berbagai alasan.” Jelas Febro salah satu mantan pengurus.

Selain menghadirkan pengurus dan anggota aktif, Arya juga mengundang Pembina Karang Taruna Desa yaitu Kasi Pelayanan Desa Putat yang tinggal di Padukuhan Putat Wetan serta kebetulan juga mantan Ketua I di KT Tunas Mekar.

Menanggapi aduan dari para pengurus tersebut Juni menyampaikan beberapa contoh untuk bisa dicerna dan dipahami guna menggiring pola pikir peserta rapat tentang pentingnya berorganisasi. Juni mengawalinya dengan meminta pada peserta rapat untuk diam sejenak dan berfikir siapa calon pengganti Pak Sumanto selaku Dukuh Putat Wetan yang akan purna tugas pada Agustus tahun 2018 mendatang dengan ketentuan di atas 22 tahun serta di bawah 40 tahun.

Setelah 5 menit berlalu, Juni bertanya satu persatu pada peserta rapat tentang sosok calon pengganti dukuh yang akan datang. Seluruh peserta menyampaikan jawaban mulai dari menyebut beberapa nama warga setempat yang dinilai layak dan mampu, ada juga yang bingung tidak bisa menjawab ada pula yang dengan tegas menyatakan tidak tahu.

“Nah adik-adik untuk mencari nama calon pengganti Pak Manto saja bingung. Kenapa bisa bingung? Adik-adik pasti punya alasan masing-masing kan ketika menyebutkan nama-nama tadi?” tanya Juni.

Serentak mereka mengiyakan pernyataan Juni tadi. Mereka bingung dengan alasan sulit mencari nama yang aktif, ngayomi dan rajin untuk menggantikan Sumanto. Mereka kemudian melanjutkan untuk mendengarkan motivasi dari Juni tentang perlunya organisasi.

“Seorang pemimpin yang seperti harapan adik-adik tadi tidak lahir dengan cara yang instan. Jiwa pemimpin itu tidak hanya dari bakat pribadi ataupun kepandaian akademik saja. Semua melalu proses yang panjang untuk dilalui, salah satunya dengan hidup sosial bermasyarakat yang baik. Organisasi seperti Karang Taruna ini adalah salah satu media untuk kita belajar menjadi pemimpin.” Ungkap Juni.

Juni juga mengaskan kepada peserta rapat untuk tidak menanamkan pola pikir apa yang sudah diberikan kepada kita tapi untuk berfikir apa yang sudah kita berikan. Di lingkungan kecil padukuhan, Juni meminta pada peserta rapat untuk dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan dan kemajuan padukuhan, bukan hanya berdiam diri menunggu apa yang akan kita terima sebagai warga padukuhan.

“Saya minta ada kesadaran diri dari adik-adik untuk berpartisipasi dalam memajukan padukuhan kita, saya berharap ada yang secara suka rela bersedia menjadi ketua nantinya. Apa kalian tidak malu pada padukuhan yang lain? Apa yang bisa kita lakukan untuk dibanggakan? Jangan sampai langkah kita stagnan atau malah berjalan mundur sedangkan padukuhan lain berjalan ke depan bahkan berlari. Silahkan adik-adik berfikir inovatif untuk kemajuan padukuhan kita.’ Imbuh Juni.

Pertemuan tersebut kemudian menyepakati agenda pemilihan Ketua I pada pertemuan rutin mendatang dengan ketentuan kuorum rapat harus dipenuhi dan Sekretaris untuk menjelaskan agenda pemilihan ketua tersebut ke dalam undangan agar para anggota mengetahui agenda penting tersebut. Sedangkan mekanisme pemilihan akan disesuaikan dengan usulan anggotan nantinya.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT