Kalurahan Putat

Putat (SIDA)- Tim Sepak Bola U-12 Desa Putat hari ini, Kamis 12 Oktober 2017 resmi didaftarkan pada turnamen bertajuk Gala Desa Tahun 2017 oleh Official Tim yang diwakili Sony dan Panggih di Kantor Disdikpora Kabupaten Gunungkidul. Kamis ini adalah hari terakhir pendaftaran sehingga sejak kemarin malam (rabu) para official sibuk mencari kelengkapan persyaratan dan bahkan sampai siang ini.

“Sejak pagi tadi sekitar pukul 06.00 WIB teman-teman official sudah keliling mencari persyaratan seperti foto copy Kartu Keluarga (KK) dan foto copy Buku Rapor. Mereka keliling ke sekolah-sekolah untuk meminjamnya, difoto copy lalu dilegalisir. Saya sangat bangga dengan perjuangan kawan-kawan pemain senior ini.” Ungkap Juni selaku Kasi Pelayanan Desa Putat sekaligus Official Eltoro FC.

Pukul 10.00 WIB, Sony dan Panggih berkumpul di Balai Desa untuk memproses berkas pemain bersama Juni. Mulai dari mencetak foto pemain untuk pembuatan Buku Pemain, pembuatan pengantar dari Pemerintah Desa serta pembagian tugas pendaftaran dan teknikal meeting (TM) esok harinya.

Di balik persiapan penuh semangat tersebut sebenarnya ada kendala yang dihadapi oleh official diantaranya adalah seragam pemain untuk anak-anak karena Eltoro FC hanya memiliki ukuran dewasa serta anggaran untuk akomodasinya. Gala Desa 2017 merupakan program baru yang belum pernah diikuti oleh Pemerintah Desa Putat sehingga tidak ada alokasi khusus dari APBDesa untuk membiayainya.

“Anggaran jelas diperlukan untuk akomodasi seperti pembelian P3K yang mutlak diperlukan oleh tim, sewa kostum dan transport anak-anak. Selain itu tentunya anak-anak butuh anggaran untuk konsusmi, minimal untuk beli air mineral. Dari APBDesa jelas tidak ada, mungkin langkah kami adalah meminta dukungan dari Karang Taruna Desa yang biasanya memiliki anggaran pembinaan olah raga dan juga kami akan mengeluarkan uang kas milik Eltoro.” Imbuh Juni.

Menurut Panggih, keikutsertaan Desa Putat dalam turnamen ini menjadi momentum yang baik untuk menghidupkan kembali semangat bersepak bola khususnyan bagi anak-anak sebagai media regenerasi tim senior.

“Kami rela swadaya kesana kemari demi anak-anak dan kami juga rela mengeluarkan kas yang kami miliki di Eltoro sebagai bentuk dukungan bagi anak-anak serta demi Desa Putat sebagai tempat kelahiran kami.” Ungkap Panggih dengan penuh semangat.

Senada dengan Panggih, Sony yang biasa mengenakan nomor punggung 10 di Eltoro FC ini juga menyetujui penggunaan kas Eltoro demi mengapresiasi semangat para pemain muda Desa Putat. Sony juga berharap turnamen ini dapat memunculkan potensi pemain sepak bola di Desa Putat yang selama ini masih terpendam.

Perjuangan para pemain senior ini diharapkan dapat ditebus dengan prestasi yang gemilang dari para pemain U-12 meskipun diseleksi dan dibentuk dengan waktu yang sangat singkat. Official juga tidak membebani pemain dengan target yang muluk-muluk bagi anak-anak. Official hanya bertanya pada pemain satu per satu, apa posisi mereka dan apa tugas mereka. Setelah para pemain menjawab sesuai dengan posisi mereka lantas Official hanya menekankan dengan pesan untuk melakukan tugasnya dengan sebaik mungkin serta kedepankan rasa kebersamaan bukan rasa egois untuk membawa bola sendirian sampai depan gawang.

Pesan dari official tersebut menjadi penting karena para pemain sama sekali belum pernah bertemu menjadi sebuah tim yang utuh dengan pembagian posisi. Mereka hanya terbiasa bermain bersama di lapangan dengan tujuan utama adalah kemenangan, tidak ada pembagian sebagai pemain bertahan, pemain gelandang bahkan siapa pemain depannya, semunyan adalah penyerang yang harus mencetak gol kecuali seorang kiper yang jelas harus ada. Sehingga para official sangat mewanti-wanti pemain untuk selalu mengingat apa posisi mereka dan apa tugas mereka di lapangan.