HARI KETIGA, KADER JUMANTIK DESA MASIH BLUSUKAN

11 Oktober 2017 18:39:51 WIB

Putat (SIDA)- Rabu, 11 Oktober 2017 merupakan hari ketiga bagi Kader Jumantik Desa Putat dalam melaksanakan kegiatan pengamatan jentik nyamuk. Dengan peralatan pendukung secara swadaya seperti lampu baterai (senter) Kader Jumantik tetap semangat untuk menyelesaikan tugas pengabdiannya bagi masyarakat.

Sampai hari ketiga berbagai hasil pengamatan sudah dilaporkan oleh kader melalui media grup whatsapp yang sengaja digunakan sebagai media informasi antar kader desa. Data yang dilaporkan berupa tulisan dan dokumentasi kegiatan berupa foto. Sehingga Kasi Pelayanan selaku penanggung jawab bidang kesehatan masyarakat bisa memantau setiap saat aktivitas kader serta memberikan informasi lainnya.

Pada hari ketiga, Juni Putra Nugraha selaku Kasi Pelayanan Desa Putat menyempatkan diri turun ke lapangan untuk mengambil gambar lokasi yang harus mendapat perhatian dan pembinaan secara khusus di Padukuhan Gumawang. Lokasi tersebut merupakan tempat penampungan barang bekas yang belum diproduksi namun hanya dibiarkan begitu saja tanpa ada penutupnya.

“Saya tadi ke lokasi penampungan barang bekas, namun hanya satu titik saja yang saya dokumentasikan karena titik tersebut berada di pinggir jalan kampung dan sama sekali tidak dilindungi dari hujan. Hal seperti ini yang harus diperhatikan karena rawab menjadi genangan air hujan.” Jelas Juni.

Melalui media whatsapp Juni juga meminta kader di padukuhan tersebut untuk berkoordinasi dengan dukuh setempat agar membantu untuk menyampaikan himbauan dan arahan bagi pemilik barang tersebut agar bisa ditangani dengan baik. Juni juga akan berkoordinasi dengan dukuh setempat karena ada beberapa titik lainnya yang serupa agar kejadian dua tahun yang lalu yaitu terdapat penderita DBD sebanyak 4 (empat) orang tak lagi terjadi di Gumawang. Kejadian tersebut juga ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) untuk tingkat Puskesmas Patuk II.

“Dua tahun yang lalu, 7 (tujuh) orang penderita DBD di wilayah kerja Puskesmas Patuk II, dan 4 (empat) diantaranya adalah warga Desa Putat di Padukuhan Gumawang. Meskipun itu bukan berarti semuanya disebabkan oleh lingkungan di Padukuhan Gumawang tapi tindakan prefentif adalah langkah terbaik yang bisa dilakukan oleh masyarakat. Anak dan keponakan saya saja juga kena DBD tahun lalu meski tidak ditemukan jentik nyamuk yang memenuhi batas normal.” Tambahnya.

DBD tidak selalu diakibatkan oleh lingkungan di rumah, bisa saja terjadi di lingkungan sekolah, tempat kerja, lingkungan fasilitas umum seperti pasar, tempat ibadah atau lingkungan kerja. Sehingga kebersihan lingkungan hendaknya diterapkan di seluruh lokasi publik sebagai tindakan prefentif masyarakat.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT