SUJIMAN, GELAR PAMERAN TUNGGAL TRADISI SENI PAHAT

07 Oktober 2017 17:53:38 WIB

Putat (SIDA)- Nama Sujiman sebagai seorang pengrajin topeng atau disebut Seniman Pahat sudah tak asing lagi di dunia pengrajin di Gunungkidul bahkan di dunia wisata minat khusus. Beliau adalah warga Padukuhan Bobung Desa Putat yang sukses menekuni seni pahat yang menjadi tradisi di tempat kelahirannya tersebut.

Tanggal 4 sampai 8 Oktober 2017, Sujiman mendapatkan fasilitas khusus dari Direktorat Kesenian Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun anggaran 2017 berupa pameran tungga bertajuk “PAMERAN TUNGGA SUJIMAN, SENI PAHAT TRADISI BOBUNG KHASANAH BUDAYA LOKAL YANG MENDUNIA”.

Pameran yang digelar di Pendopo Pantai Baron tersebut dibuka secara resmi oleh Agus Kamtono selaku Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul yang bertindak mewakili Bupati Gunungkidul dan dihadiri oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kepala Dinas Pendidikan, Pemudan dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kabupaten Gunungkidul, Camat beserta unsur Muspika Kecamatan Tanjugsari serta Sumadi selaku Pj. Dukuh Bobung sekaligus mewakili Kepala Desa Putat.

Sebelum pameran dibuka untuk umum, para tamu yang hadir pada acara pembukaan secara resmi juga disuguhi salah satu kesenian dari Padukuhan Bobung yaitu Tari Kelana Topeng yang juga menjadi ikon kesenian tradisional asli dari padukuhan tersebut.

Pameran tunggal tersebut dilaksanakan dengan tujuan pengenalan lebih lanjut bagi masyarakat luas akan pentingnya pelestarian budaya tradisional yang dengan ketekunan dan semangat juang melestarikan budaya tradisi ternyata juga mampu menjadikan jalan kesuksesan. Dipilihnya Sujiman untuk menggelar pameran tunggal karena sebagai salah satu seniman pahat tradisional Sujiman dinilai memiliki dedikasi dan pengabdian yang sangat besar dalam melestarikan dan mengembangkan seni pahat tradisional tersebut. Mulai dari inovasi produk, pelestarian seni pahat serta kesuksesannya membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar Padukuhan Bobung bahkan sampai wilayah Bayat, Klaten, Jawa Tengah.

Dengan pameran tersebut diharapkan generasi muda yang ada di Indonesia bisa terinspirasi untuk turut mengabdi pada negeri melalui pelestarian budaya tradisional yang ada di wilayah masing-masing agar tidak hilang tergerus budaya asing yang kontraproduktif dengan budaya Indonesia. Pendidikan menjadi media paling efektif untuk mengenalkan budaya-budaya yang ada di nusantara serta tata cara pelestariannya sehingga generasi muda tidak hanya pandai secara akademik namun tetap pandai dalam menghargai, menjaga, melestarikan dan mengembangkan budaya tradisional.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT