Kalurahan Putat

Putat (SIDA)- Klarifikasi pelaksanaan kegiatan Fogging (pengasapan) dari Rescue PERINDO serta Dinas/ Instansi terkait dilaksanakan pada hari Rabu, 4 Oktober 2017 pagi ini di Ruang Kepala Desa Putat.

Sukardi selaku Kepala Desa Putat didampingi Sekretaris Desa, Kasi Pemerintahan dan Kasi Pelayanan membuka dengan sambutan sekaligus pengantar rapat Klarifikasi dan Koordinasi Penanganan DBD di Desa Putat yang menjadi agenda pokok pertemuan.

Dalam sambutannya, Sukardi menyampaikan bahwa rapat tersebut bukan untuk mencari kambing hitam terkait kegiatan fogging dari rescue PERINDO, bukan mencari siapa yang salah dan siapa yang benar, akan tetapi Pemerintah Desa Putat berkewajiban melindungi masyarakatnya dan berharap adanya komunikasi dengan Pemerintah Desa serta Dinas Kesehatan sebelum pelaksanaan Kegiatan.

Senada dengan Sukardi, Sutimah A.Md.Keb.SKM selaku Kepala UPT Puskesmas Patuk II yang didampingi Endri Winarsih, A.Md.Keb. dan Gunawan menyampaikan bahwa pelaksanaan fogging harus melalui tahapan atau prosedur diantaranya adanya 1 (satu) kasus DBD Positif serta 2 (dua) tersangka DBD, dilanjutkan dengan penyelidikan ke lapangan (PE) oleh Puskesmas baru nanti mengarah kepada fogging apabila diperlukan, semuanya ditentukan setelah hasil PE diketahui.

Supadna, SIP selaku Kasi Tapem mewakili Camat Patuk yang berhalangan hadir beserta Kasi Trantib dan Kasi Kessos Kecamatan Patuk menggarisbawahi apa yang disampaikan oleh Kepala Desa. Bahwa komunikasi dan koordinasi menjadi penting karena kegiatan tersebut berkaitan erat dengan Dinas/ Instansi lain seperti Dinas Kesehatan yang lebih tau tentang prosedur pelaksanaan fogging tersebut.

Menaggapi hal tersebut, Susilo Sugiarto selaku Ketua Rescue PERINDO didampingi Bambang Giriyanto (Calon Legislatif Partai Perindo) serta beberapa Relawan Rescue PERINDO menyambut baik hal tersebut. Diakui Susilo bahwa terkait prosedur pelaksanaan fogging memang baru tahu hari ini meskipun Rescue PERINDO setiap 2 (dua) bulan sekali mendapatkan pembinaan dari Dinas Kesehatan. Menurutnya, selama ini perijinan pelaksanaan fogging disiapkan oleh pemerintah setempat yang mengajukan permohonan fogging pada Rescue PERINDO.

Terkait dengan fogging di Padukuhan Putat II, Yasinta Ratnawati, A.Md. selaku Dukuh Putat II mengakui bahwa secara lisan dan tertulis tidak memberitahukan kepada Pemerintah Desa dan Puskesmas. Yasinta secara rinci menjelaskan bahwa adanya permintaan dari masyarakat dan dikomunikasikan dengan Relawan Rescue PERINDO. Dengan niat baik merespon permohonan masyarakat tersebut direspon tanggap oleh Resue PERINDO serta dilaksanakanlah fogging pada Minggu, 30 September 2017 yang lalu di RT 035, 036 dan 037 Padukuhan Putat II.

Sebelum melaksanakan fogging tersebut pihak Resue PERINDO telah memberikan informasi dan sosialisasi kepada warga melaui Dukuh agar apabila ada warga yang tidak berkenan untuk difogging serta ada warga yang masih berada di aral fogging untuk bisa disterilkan. Dukuh Putat II juga melakukan hal yang sama dengan memberikan perintah kepada Ketua RT yang bersangkutan untuk menyampaikan pada masyarakat.

Dengan penjelasan-penjelasan dari berbagai pihak tersebut didapat kesimpulan bahwa adanya komunikasi yang tersendat sehingga pelaksanaan fogging tidak diketahui oleh Dinas/ Instansi terkait yang bertanggungjawab langsung seperti Pemerintah Desa Putat dan Puskesmas Patuk II.

Pada prinsipnya Pemerintah Desa Putat serta Puskesmas Patuk II menyambut baik program sosial dari resue PERINDO selama ada komunikasi dan koordinasi sehingga justru dari Desa SIAGA Putat dan Puskesmas Patuk II apabila ada kebutuhan fogging yang berdasar pada hasil PE dan merujuk pada pelaksanaan fogging bisa meminta bantuan kepada Rescue PERINDO.

“Kami sangat menyambut baik hal ini, dan kami sangat berterima kasih dengan adanya rapat hari ini. Kami dari rescue PERINDO 24 jam non stop akan melayani masyarakat. Dan kami mohon maaf, mungkin karena banyak Wartawan sehingga data yang muncul di media online sindonews dan okezon,com berbeda.” Jelas Bambang.

“Saya kira sudah cukup pembahasan kita hari ini, semua sudah jelas bahwa komunikasi yang kurang intens  menjadi sebabnya. Untuk itu Bu Dukuh, apabila ke depan ada kegiatan untuk bisa saling koordinasi dengan Dinas/ Instansi terkait agar semua berjalan dengan lancar.” Sukardi mengakhiri.

I Wayan Wija selaku anggota Kepolisian Sektor Patuk mewakili Kapolsek menyamapikan di akhir pertemuan bahwa komunikasi menjadi sangat penting, untuk itu komunikasi harus dibangun agar lebih jelas. Seperti Bhabinkamtibmas dari Kepolisian dituntut untuk tahu apapun di wilayah desa yang menjadi tanggung jawabnya.

“Doktrin Bhabinkamtibmas itu saja ibaratnya, selembar daun jatuh harus tau.” Ungkap Wayan.

Setelah pertemuan tersebut, Desa SIAGA Putat dan Puseksmas Patuk II berencana menjalin kerja sama dengan Rescue PERINDO untuk menangani permasalahan kesehatan salah satu warga di Padukuhan Batur yang mengalami kelumpuhan namun terkendala armada untuk pemeriksaan ke rumah sakit. Rescue PERINDO juga menyambut baik hal tersebut karena memang memiliki armada ambulance yang bisa diakses.

Semoga kerja sama tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat sesuai dengan tujuan dari Pemerintah Desa Putat untuk meningkatkan pelayanan bagi masyarakat serta sesui dengan tujuan Rescue PERINDO untuk berbakti sosial pada masyarakat.