GELAR POTENSI DESA BUDAYA PUTAT, PENONTON IKUT REBUTKAN GUNUNGAN

29 September 2017 18:03:11 WIB

Putat (SIDA)- Gelar Potensi Desa Budaya Putat yang tampil di Desa Budaya Semanu Gunungkidul tampil cukup semarak. Gelaran yang dilaksanan pada Kamis 28 September 2017 tersebut berjalan denagn lancar meski sempat diguyur hujan. Penonton yang semula berdiri di samping panggung tiba-tiba menjadi riuh berhamburan di depan panggung yang notabene tampilan Desa Budaya Putat masih berlangsung serta Bregada Desa Putat masih berdiri di depan panggung.

Spontanitas dari penonton tersebut terjadi saat pelaku seni dari Desa Budaya Putat mulai mendekat ke gunungan untuk melakukan rebut gunungan yang menjadi bagian dari pentas tersebut. Seketika itu para penonton yang semula tenang berdiri di dekat panggung turut berhamburan memperebutkan gunungan.

Kontingen Desa Budaya Putat sama sekali tidak merasa terganggu dengan hal tersebut, justru berterima kash kepada penonton yang secara tidak langsung turut memeriahkan pentas dari Desa Budaya Putat.

“Luar biasa dukungan penonton, meskipun itu dilakukan dengan spontan namun secara tidak langsung sangat membantu kami. Pentas yang biasanya terasa hanya seperti menonton sebuah pertunjukan bisa terasa lain setelah penonton ikut memperebutkan gunungan. Pentas menjadi terasa hidup dan nyata seperti upacara adat di desa dan bukan untuk pentas.”Jelas Kemiran salah satu pelaku seni Desa Budaya Putat.

Setelah pentas dari Desa Budaya Putat selesai banyak penonton yang kecewa karena tidak tahu bahwa gunungan itu boleh diperebutkan oleh penonton, salah satunya diungkapkan oleh Yanti salah satu penonton penonton.

Aida selaku pendamping budaya menangis sejadi-jadinya setelah Desa Budaya Putat selesai tampil. Aida merasakan merinding selama pentas dan mengatakan bahwa tangisannya adalah ungkapan kepuasan dan rasa terima kasih pada kontingen yang bisa menjalankan pentas sesuai dengan skenario yang dibuatnya.

“Saya sangat terharu dan merasa puas dengan tampilan dari Desa Putat, semua berjalan sesuai dengan rencana. Sampai merinding seluruh badan saya selama pentas berlangsung. Saya sampai teriak-teriak ke operator sound karena clip-on Komandan Bregada belum dibesarkan volumenya padahal sudah dihidupkan, dampaknya aba-aba tidak bisa masuk ke sound dari awal.” Ungkap Aida.

Kontingen Desa Budaya Putat tidak terlalu memprioritaskan pada hasil penilaian, namun mereka meyakini bahwa hasil tidak akan membohongi pekerjaan yang telah dilakukan dengan baik. Mereka berusaha tampil dengan maksimal untuk mengenalkan potensi budaya yang ada bukan sekedar formalitas mengikuti even tersebut.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT