GLADI BERSIH, DESA BUDAYA PUTAT SIAP TAMPIL

29 September 2017 17:25:01 WIB

Putat (SIDA)- Gladi Bersih yang dilaksanakan pada Selasa malam, 26 September 2017 yang lalu merupakan persiapan terakhir Kontingen Desa Budaya Putat sebelum tampil dalam Gelar Potensi Desa Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 yang akan digelar di Desa Budaya Semanu, Kecamatan Semanu Gunungkidul pada Kamis, 28 September 2017.

Bertempat di Joglo Batoer Hill, Gladi Bersih yang sempat diguyur hujan tersebut tak menyurutkan semangat para pelaku seni di Desa Putat. Mereka tetap antusias mengikuti gladi demi hasil yang memuaskan.

Dari kuota anggaran untuk 50 Pelaku Seni dari Dinas Kebudayaan DIY, Desa Budaya Putat menampilkan 70 Pelaku Seni. Hal ini dilakukan agar tampilan bisa optimal dan memang jumlah untuk rangkaian kebudayaan yang akan dipentaskan membutuhkan personil sebanyak itu.

“Pelaku Seni yang dibutuhkan untuk kemasan pentas memang sebanyak itu, itu saja waktu dibatasi 20 menit saja. Kalau waktu bisa lebih lama, pelaku seni yang akan tampil pun pasti akan bertambah.” Jelas Juni selaku Kasi Pelayanan Desa Putat.

Desa Putat yang pada tahun ini mendapat Pendamping Desa Budaya dari Dinas Kebudayaan DIY memang merasakan hidupnya kebudayaan lokal yang lama vakum bisa hidup kembali. Ini tidak lepas dari aktifnya Pendamping Desa Budaya tahun ini.

Menurut Juni, dari tahun-tahun sebelumnya memang baru pada tahun ini Pendamping Desa Budaya mau berkoordinasi dengan Pemerintah Desa. Hampir setiap hari Aida Fitri dan Furi selaku Pendamping datang ke Kantor Desa untuk berkoordinasi dan menyampaikan agenda kegiatan serta progresnya di lapangan. Bahkan Pemerintah Desa Putat menyediakan ruangan khusus bagi mereka untuk menyelesaikan laporan kegiatan serta kegiatan administratif lainnya.

Pada Gelar Potensi Desa Budaya tahun ini, Aida dan Furi mengemas Upacara Adat Bersih Desa atau Merti Desa atau sering disebut juga dengan Rasulan dengan menambahkan Budaya Gugur Gunung atau Gotong Royong, Reog serta Bregada Kelana Cipta Wening yang merupakan Produk Budaya hasil kerja Aida dan Fitri.

“Bregada ini adalah potensi budaya baru di Desa Putat dan merupakan hasil karya cipta dari Pendamping Desa Budaya. Kemudian untuk ikon yang menjadi pembeda dengan Bregada di tempat lain, Aida menampilkan bregada dengan mengenakan topeng dimana produk kerajinan tersebut adalah ikon kerajinan di Putat. Sehingga bregada diberi nama Bregada Kelana Cipta Wening yang bermakna Bregada yang mengenakan topeng (kelana) yang memiliki hati (cipta) yang baik, bersih dan ikhlas (wening).” Jelas Juni.

Semoga ke depan pendampingan bagi Desa Budaya tetap diberikan oleh Dinas Kebudayaan DIY sehingga Desa Budaya tak kepaten obor atau selalu bisa berupaya melestarikan busaya dengan baik.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT