CERBUNG - MELINTASI JALUR BENANG MERAH

Lian 29 Maret 2024 05:26:51 WIB

BAB X (1)

 

Selimut putih polos sangat sulit dicari, sedangkan Santi tak mau bila ada corak setitik pun, harus putih bersih. Aldi mencari dengan putus asa. Dalam keadaan seperti itu dia memaksa otaknya untuk berpikir, hingga ia mempunyai ide untuk menjahit kain putih agar menjadi seperti selimut.

Lengkap suda permintaan Santi. Semua yang ia minta tertata di atas meja, menghadap pada Santi.

“Semua permintaanmu sudah lengkap, tak ada kepentingan lagi kamu mengganggu ibumu.” Rei berkata dengan nada nyaris datar. Aldi tak dapat mencerna kalimat yang baru saja Rei ucapkan. Ia memahami kata demi kata tapi tak dapat mencapai kesimpulan.

“Sekarang tunjukkan baktimu dan bantu ibumu mengusir makhluk-makhluk yang mengganggunya. Tak ada kekerasan, tak ada permusuhan. Kembali dengan damai tanpa meninggalkan musuh.” Kembali Rei mengatakan hal yang tidak dimengerti oleh Aldi. Ajaibnya, setelah kalimat Rei berakhir Santi terjatuh dan tidur dengan lelap seperti seorang bayi.

Rei menjelaskan bahwa Santi dihantui oleh arwah bayinya yang keguguran belum lama ini. Arwah itu terbelit dan bercampur dengan sosok hitam yang dikirim entah siapa untuk mencelakai Santi. Rei juga mengatakan bahwa penyebabnya adalah wanita yang mencintai Aldi dan ingin membunuh istrinya. besar kemungkinan bila kakek dan neneknya juga dipengaruhi hal serupa karena Rei sempat mendapat penglihatan mengenai mereka.

“Apa Santi sekarang sudah aman?” Aldi khawatir dengan kondisi Santi yang terlelap, seharian tidur tapi sampai sekarang belum juga terbangun.

“Om tenang aja, makhluk halus yang mengganggu Tante sudah kembali pada pengirimnya. Aku tidak menggunakan cara kasar sehingga pengirimnya mungkin tak sadar kalau kirimannya telah kembali. Tapi … Rei tidak menjamin kalau karma berbalik pada orang itu.” Rei menjelaskan apa yang perlu Aldi ketahui. Itu cukup pamannya.

Rei tak mengatakan mengenai siapa yang menginginkan Santi celaka. Ia merasa itu tak diperlukan. Rei hanya tak ingin ada dendam yang timbul karena itu hanya akan menumbuhkan dendam yang lain. Bila benar itu terjadi, maka rantai permusuhan tak akan pernah terputus.

Kondisi kesehatan Santi semakin membaik. Surya dan Ike juga mulai kembali pada kondisi semula. Benar dugaan Rei bila kakek dan neneknya telah dimanfaatkan orang dengan memikat mereka. Keadaan mereka berdua membaik setelah Rei mengunjungi rumah keluarga Handoko, lebih tepatnya Rei memaksa ibunya untuk mengantar ke sana.

Hubungan antara Aldi, Sarah dengan kedua orang tuanya yang sempat renggang kini sedikit demi sedikit mulai memotong jarak. Sikap Ike dan Surya juga sedikit melunak. Sepertinya insiden yang menimpa mereka membuat Surya dan Ike sedikit belajar, bahwa pilihan mereka tak selalu benar.

Dikabarkan bahwa Lucy tiba-tiba histeris dan terlihat seperti ketakutan. Beberapa kali ia mengatakan bahwa ada banyak sosok hitam mendekatinya dan membuatnya meracau. Ia meracau bila dia yang menyuruh orang membunuh suami-suami Santi, dia cemburu dan kesal karena Santi merebut Arya yang merupakan kakak kandung Lucy. Nyawa yang pertama kali Lucy ambil adalah kakaknya. Betapa biadab orang yang berpikiran pendek dan mudah tersulut amarah. Bahkan setelah pembunuhan pertama, gadis itu terus menyalahkan Santi hingga akhirnya Aldi mendekati wanita yang Lucy benci. Ia merencanakan pembunuhan dan meminta seorang dukun untuk menyantet Santi juga mengirim pemikat pada keluarga Handoko.

 

 

 

Bersambung

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT