KELAS IBU DAN BALITA, WUJUD PERAN DESA SIAGA PUTAT

21 Juli 2017 00:22:26 WIB

Putat (SIDA)- Kelas Ibu dan Balita merupakan bagian dari Program Kegiatan Desa Siaga Putat TA. 2017. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan beberapa waktu lalu dengan menjalin kerjasama dengan UPT Puskesmas Patuk II. Materi dalam kelas tersebut sepenuhnya disampaikan oleh pegawai dari UPT Puskesmas Patuk II yang merupakan Puskesmas Pengampu untuk wilayah Desa Putat.

Kegiatan Desa Siagat Putat TA. 2017 sepenuhnya dibiayai oleh APBDesa khusunya dari aloksi pemberdayaan Dana Desa. Meskipun dana desa tidak bisa cair sesui jadwal kegiatan, namun kegiatan tetap dilaksanakn pada awal tahun dengan sistem ganti uang. Sehingga cairnya dana desa yang tidak sesuia jadwal tidak menghambat jalannya program.

Temen-temen di Puskesmas Patuk II sangat koopertaif. Bahkan berupaya memenuhi dulu semua akomodasinya. Masyarakat Desa Putat tentunya sangat terbantu dengan sikap yang sangat baik dari temen-temen ini.” Jelas Juni selaku Ketua Desa Siaga Putat.

Kelas Ibu dan Balita yang dilaksanakan selama tiga hari tersebut mengahdirkan narasumber Endri Winarsih, S.Keb. selaku Koordinator Bidan serta Sulistyowati dan Siti Rahmawati selaku Bidan. Materi yang disampaikan meliputi Perawatan dan Nutrisi Bayi, Penyakit yang Sering Menyerang Bayi, Perawatan Balita Usia 1-2 Tahun, Penyakit yang Sering Menyerang Balita Usia 1-2 Tahun, Perawatan Balita Usia 2-5 Tahun serta Tumbuh Kembang Balita.

Peserta yang merupakan ibu-ibu yang sedang mengandung, pemilik bayi dan balita sangat antusias mengikuti kelas tersebut. Hal tersebut terlihat dari analisis hasil Pre Test dan Pos Test yang dilakukan menunjukkan penyerapan pengetahuan selama mengikuti kelas.

Desa Siaga Putat juga menyelenggarakan KP-Ibu, Peer Konselor, Pelatihan Desa Siaga serta pengadaan Usila KIT untuk POSBINDU serta timbangan Dacin untuk POSYANDU. Program tersebut bertujuan agar masyarakat mampu mandiri dan tidak sekedar berharap pada bantuan tenaga medis, terutama untuk kegawatdaruratan ataupun kejadian kecil di lingkungannya. Selain itu diharapkan masyarakat bisa mendeteksi kesehatan secara mandiri dengan peralatan Usila KIT yang ada. Setidaknya cek kolesterol tidak perlu lagi antri di rumah sakit atau puskesmas.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT