CERITA PENDEK -- Waktu, Jas, dan Dirimu --

Adera Nusa 24 Agustus 2023 07:35:17 WIB

Waktu, Jas, dan Dirimu

Ei_Shaaa_

Bagian 2

 

Sapaan teh hangat dengan uap yang kini menghangatkan indera penciumannya. Tak pernah luput dari hidupnya, cangkir itu difotonya dengan pemandangan apik yang mengingatkannya terhadap kisah hidupnya. Ia sesekali membuat jemarinya menari pada benda pipih yang tidak pernah luput dari tangannya.  

"Mas Jo nggak kerja?" suara bulat manis itu menyapa dengan tangan yang masih mengucek matanya. 

"Kerjanya di tunda, ini kan liburan?" Jawab sapaan ‘mas Jo’ itu sambil terkekeh geli menimpali anak kecil berusia enam tahunan itu. Tidak mungkin ia mengatakan pada anak kecil tersebut jika ia memilih resign dari pekerjaannya di kota hanya karena ia mengalami masalah kesehatan. 

"Oh iya, Rea juga liburan di sini." Ungkapnya cepat dengan cengiran senyum yang khas seperti teringat akan sesuatu. Di mana sepupunya yang masih terlelap itu adalah anak dari Yosi, teman bermainnya saat liburan tiba. 

Tempatnya bersandar cukup nyaman, lebih dari apa yang dibayangkannya saat di kota besar. Kini pekerjaan lepasnya lebih memberinya peluang untuk mengenal dunia sekitar. Kursi tua berwarna cokelat yang didudukinya itu semakin rapuh. Perlahan tubuh besar itu menyandar pada punggung kursi sembari menatap rumah yang sudah berpondasi oleh beton. 

Tidak ada yang aneh dari pandangannya. Ini sudah berapa tahun sejak ia tak pernah lagi tinggal di sini. Hanya saja, pikirannya yang tenang bak air danau kembali membuat sampan kecil itu bergerak. Sejak dirinya pertama kali menginjakkan kaki melewati rumah usang minggu lalu. Rumah itu terasa masih terlihat sama di matanya. 

Begitu banyak tanda tanya yang kini meninggi jjauh dalam angannya. Berkali-kali motor tua yang membawanya pergi terus saja menyita pandangannya tentang gubuk rapuh tak berpenghuni itu. Sejenak ia teringat akan kalimat kecil yang dikatakan oleh Danuar, selaku kepala RW.

"Rumah tua itu bukan sengaja di telantarkan, termasuk semua isi di dalamnya. Hanya ada satu anak yang hidup tanpa banyak interaksi. Semua lelah yang dialaminya sama sekali tidak membuahkan hasil. Anak itu hanya mengurung dirinya tanpa sebab, ucapanjnya yang sulit dimengerti dan terkadang ia menatap kami ngeri….." 

Masih banyak hal yang ingin diketahuinya. Pintu yang sedikit terbuka membuat Yosi semakin penasaran. Sebagai mantan jurnalis, keingintahuannya semakin meningkat. Hukum alam yang semakin pilu kini memaksanya menelusur secara diam-diam. Bagaimana bisa hanya satu anggota desa ini yang tidak dikenalnya.

Sudah lebih dari dua hari ini Mas Jo tidak mendapatkan informasi apapun. Jadi, sejak kapan orang yang menempati rumah itu keluar dari zona nyamannya. Dengan alat informasi canggihnya ia memasang CCTV, satu-satunya cara agar ia mendapat sesuai dengan keinginannya. Sejak dua jam yang lalu netranya tak pernah pergi dari layar komputernya yang tersambung dengan alat tersebut. Ia melewatkan makan siangnya yang berharga. Bahkan, Jo masih mengabaikan istri dan anaknya yang memandangnya dengan tatapan aneh. 

Bagi Jo, si pendatang dari kota, rumah itu membuatnya sangat penasaran. Apa yang membuatnya menjadi seperti ini, terus memantau sebuah rumah yang sudah lama dibicarakan kosong. Ia memutuskan untuk meninggalkan rekaman vidio itu. Perutnya sudah meronta untuk segera diisi sebelum akhirnya ia memilih untuk meninggalkan rekaman itu sesaat. Saat makan pun dirinya masih saja teringat. Dengan samar rekaman itu memperlihatkan sosok manusia yang keluar dari rumah yang sering dianggap kosong oleh penduduk desa itu.

"Bagaimana jika apa yang mereka pikiran selama ini salah tentang rumah itu."  Tangannya menggapai mouse dan mengarahkan pada siluet yang berjalan membelakangi kameranya.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT