PUISI
Adera Nusa 01 Juli 2023 00:00:59 WIB
Rasa Buana
Rembulan terang jauh dipelupuk netra
Semburat cahaya mengisah sendu
Hancur lebur tanpa sisa
Tangis sedih kini tak lagi terasa nikmat
Hilang meninggi lalu menghantui
Mengetuk hampa tanpa makna
Bentuk seri dari hadiah ilahi
Deru rasa kian melemah
Tapak kaki tak lagi kentara
Indah sepi kian menghiasi
Ombak sendu di matamu
Derap langkah terus mengudara
Menyisakan pandanagan penuh harap
Elok langit tak lagi terlihat sama
Hanya namamu tak lagi setara
Raup udara sekuat tenaga
Meski mengerti bagaimana akhirnya
Jika rembulan paham kerinduan
Tak mungkin ia akan menghilang
Datang kembali mengais sayang
Pada siapa ia menatap cinta
Gegabah tak akan ada artinya
Hanya tangis yang terus tercipta
Pelik tak memandang manusia
Kelabu yang menghiasi kalbu
Terasa sama seperti pelangi
Melebur tanpa belas kasih
Membutakan warna dirimu
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- MITRA GUNUNGKIDUL DAN SEMIN BERBAGI MENYALURKAN SHODAQOH DONATUR UNTUK 100 ANAK YATIM PIATU SE-KAPAN
- PELADI MAKARTI
- PEMBINAAN POKJA II DAN UP2K PKK KALURAHAN PUTAT OLEH IBU BUPATI
- PERTEMUAN KADER BULAN AGUSTUS 2024
- KKN UNIVERSITAS MERCUBUANA MELAKSANAKAN TIGA AGENDA UNTUK DESA PRIMA GUMREGAH
- KUNJUNGAN DESA PRIMA AGUNG MANDIRI KE RUMAH PRODUKSI BOLU KELAPA
- AKREDITASI DESA BUDAYA PUTAT