CERITA TEENLIT - NISKALA PUSPAS

Adera Nusa 30 Juni 2023 23:46:46 WIB

 

NISKALA PUSPAS 

Bagian 22

Karya : Ei_Shaa

 

Ini adalah kekecewaan yang belum pernah tersampaikan pada Rio. Ungkapan pertama yang begitu buruk yang pernah di berikannya pada sang kakak kelas dengan perasaan yang ia simpan. 

“Gue ngerti kok Ghin. Lo pengen hindarin mereka kan? makanya lo selalu pengen gue lindungin.” simpul Rio. Tidak ada lagi kalimat yang mendukung atau menentangnya. Ghina hanya menatap sendu pada wajah tampan di depannya dengan gelengan pelan yang tidak di sangkanya dari kalimat yang entah sejak kapan terasa begitu menyakitkan baginya. 

Bukan lagi hanya sebuah angin lalu bagi Rio tapi tidak bagi Ghina yang mendengarnya. Ini serasa omong kosong baginya. Kepercayaan pada Rio sudah hilang. Ia tidak bisa lagi menangani semua ini.

"Kak Ghina capek dengernya, tiap kali ketemu Kak Rio selalu menyalahkan Abim. Seolah kak Rio tidak pernah merasa salah di depanku dengan hal itu.” Ghina mulai geram dengan semua ini. Bukan sebuah pertanda yang baik pada Ghina sekarang, emosinya mulai meluap-luap tidak karuhan. Sejak sepekan yang lalu dengan pertengkaran cukup hebat hingga akhirnya Ghina memberanikan mengatakan kalimat tidak masuk akal pada Rio. 

“Tapi memang dia yang salah Ghina, dan Rio ngga mau buat Gala menyesal. Gue gasuka bikin Gala kecewa kalau gue nggak bisa jaga Ghina dengan baik. Ghina tahu kan kalau Gala udah kaya saudara sendiri?” Singgah Rio tak mau kalah. Memang benar sudah selama ini Ghina menyaksikan sendiri apa yang menjadi akrabnya dengan Rio dan anggota yang lainnya. 

Tapi bukan berarti ini bisa menghentikannya dari interaksinya dengan temannya, abimanyu ataupun hanya sebuah mengolok-olok sesuka hatinya. Bahkan Ghina tidak pernah meminta sedikit pun tentang apa yang menjadi inginnya pada sang kakak ataupun temannya yang sudah sangat akrab dengan Ghina. Bohong jika dirinya hanya bisa mendengarkan Rio, hati kecilnya mulai robek karena hal kecil yang selalu Rio abaikan dalam hidupnya. Tapi tetap saja, sifat alaminya yang ingin memastikan semuanya jelas sebelum putusan yang keluar dari mulut tipisnya ini. 

Ghina menggelengkan pelan kepalanya sebelum akhirnya berlalu meninggalkan keberadaan Rio. Dengan cepat tangan yang lebih tua itu menariknya. Menyebabkan langka Ghina terhenti dengan sejenak. Menoleh pada tangannya yang masih digenggam dengan eratnya. 

“Kak, Ghina gamau denger semua itu lagi dengan keadaan apa pun yang mampu membuat kak Rio bertindak tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi. Asal kak Rio tahu, ghina ngga suka dengan sikap ini. Selagi kak Rio masih seperti itu jangan harap Ghina bisa memaafkan hal ini.” perlahan tangan Ghina menurunkan pegangan erat dari Rio. 

“Ghin…” 

Ghina menatap Rio dengan senyuman tipis dan gelengan kepala seolah memberikan jawaban dari apa yang menjadi pertanyaannya yang hendak disampaikan. Melihat hal tersebut membuat adanya perubahan dari Rio, kalimat yang hendak disampaikannya terhenti. Ia terpaksa harus mengurungkan niatnya. 

*****

 

Ghina berulang kali merasa jengah dengan manusia di balik telponnya yang tidak kunjung diangkat. Padahal semuanya sempat baik-baik saja dengan semua hal. Ia masih menjumpai semua teman kakaknya termasuk Rio yang masih sering mencuri waktu untuk berbicara dengannya. Tapi Ghina masih memilih untuk kembali seperti semula. 

Setiap kali Rio mendekat ke arahnya Ghina terus menghindar. Semenjak dua hari yang lalu, Gala yang sering melihat mereka tidak  seakrab dan minimnya interaksi satu sama lainnya membuatnya semakin menyadari apa yang sebenarnya terjadi. Gala hanya bisa tersenyum dengan reaksi Ghina. 

“Kenapa wajahmu ditekuk?” 

Ghina yang tidak sadar sedari tadi ada yang mengamatinya. Hanya jawaban singkat dengan gelengan kepalanya tidak lantas meruntuhkan kekhawatiran pada adik satu-satunya. Ia sedang berusaha keras untuk menghindari tatapan dari Gala. 

 

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT