CERITA TEENLIT - NISKALA PUSPAS

Adera Nusa 28 Juni 2023 04:33:19 WIB

NISKALA PUSPAS 

Bagian 21

Karya : Ei_Shaa

 

Aura panas semakin selaras dengan sinar matahari yang menembus sela ranting dan dedaunan di atasnya. Bayu yang melintasi permukaan kulitanya seolah sedang menyampaikan sesuatu. Berulang kali dirinya terdiam menunggu adanya pengakuan tak masuk akal dari Abimanyu. Entah seberapa besar kalimat yang akan keluar dari bibirnya dapat mempengaruhi seluruh langkahnya. 

“Katakan dengan jelas apa yang ingin kau sampaikan.” Ghina menatap Abim dengan tatapan menanti, entah apa yang Abim ingin sampaikan padanya. Ia bahkan sudah cukup menunggu Abim yang terdiam tanpa sepatah kalimat. “lihat? Lo bahkan diem aja.” Langkah kaki Ghina perlahan menjauh, meninggalkan Abimanyu yang menatap helaian rambut hitam itu tersapu angin. 

Abim mengusap kepalanya bukan karena gatal. Ungkapan apa yang seharusnya ia katakan pada gadis yang sudah ditunggunya sejak pulang sekolah tadi? waktu mana lagi yang harus ia habiskan untuk menunggu Ghina supaya mengerti semua keadaan ini salah. Sedang pandangan netranya sudah menangkap langkah gadis itu semakin menjauhinya. 

 “Raka, dia sakit parah karena Rio.” Ucapan Abimanyu sempat menghentikan langkah sedih Ghina terhadapnya. “Dia mau nitip pesan ke elo, gue harap banget lo bisa hadir jenguk dia cuman itu yang pengen gue sampein ke lo Ghin. Kalo lo berubah pikiran buat jenguk dia, lo bisa telpon gue, gue cantumin nomor gue di hp lo.” Abim tidak memaksanya, tidak seperti Abimanyu yang biasnya Ghina kenal. Ia sempat berfikir sebelum dirinya mengambil tindakan dan langkahnya secara nyata. 

Semakin ia memikirkan apa yang harus dilakukannya, semakin kencang bayu menerpanya dengan atmosfer aneh. Seolah pesan tersirat yang disampaikannya semakin kencang. Ia sendiri cukup penasaran dengan apa yang sebenarnya ingin disampaikan terhadapnya. Jika ini menyangkut salah satu teman Abimanyu dengan Rio. Ia mulai memiliki firasat aneh. 

Tubuhnya berbalik, mencoba kembali menghadap pada sosok Abimanyu. Ghina terlambat, Ia sendiri tidak cepat merespon Abim hanya karena isi kepalanya mengatakan bahwa Abim mungkin sedang bercanda atau hanya menjahilinya saja. Sejauh pandangannya, sudah tidak ada seorang pun yang berada di belakangnya. tidak ada satu pun orang. 

“Ardianata?” Ucapnya pelan.

“Ghina.” Panggilan pelan dengan nada senang itu membuat Ghina menoleh pada sisi lainnya, tempat di mana sosok itu memanggilnya dengan nada senang. Mukanya lantas menatap tak senang dengan keberadaan dan kenyataan yang terjadi.

“Ada apa?” Nadanya lantas cuek, tak ingin lagi menunjukkan rasa empati. 

Sedang manik mata yang menatapnya menghangat itu tersenyum senang. Terlihat dari sudut bibirnya yang terangkat. Meski begitu, rasanya tak pudar sedikitpun tentang pikirannya semula. Kalimat Abimanyu yang dilontarkan terakhir kali masih terngiang dengan jelas. 

“Tidak, gue cuman seneg ternyata lo ngga bersama berandalan itu.” Ghina menghela napasnya, jelas ini membuatnya marah jika benar saja semua yang diceritakan padanya adalah kebenaran. 

“Gue bahkan ngga ada masalah sama mereka.” simpul Ghina tenang. Ia masih marah akan sesuatu dari Rio dan rasanya memang benar jika dirinya kini tidak bisa mengendalikan perasaan tak berbentuk itu dari dalam dirinya. 

“Ya tapi gue ada! gue udah janji sama Gala buat jaga elo dan ga mungkin gue juga biarin gitu aja lo deket sama sialan itu Ghin.” nada tinggi itu seolah menampilkan kepedulianya dengan Ghina, satu-satunya adik tersayang yang ada di geng mereka. Meski Ghina tidak termasuk dalam geng motornya, tapi Gala adalah panutan mereka dan Gala tidak bisa membiarkan siapapun menyakiti adik tersayangnya. Tidak satu pun.

“Itu bukan urusan gue dan asalkan kak Rio tahu, tapi gue percaya banget kalau kak Rio ngga bakalan ngerti gimana perasaan Ghina sesungguhnya.” ini adalah kekecewaan yang belum pernah tersampaikan pada Rio. Ungkapan pertama yang begitu buruk yang pernah di berikannya pada sang kakak kelas dengan perasaan yang ia simpan. 

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT