CERBUNG - INDIGO

Lian 30 Maret 2023 06:30:51 WIB

KASIH SAYANG SEORANG IBU (3)

 

Saat itu Doni masih terlalu hijau untuk memahami tindakan Lisa dan malah menjadi luka mendalam, menganggap sang ibu meninggal karena dirinya. Rasa bersalah dan omongan orang di sekitarnya menjadi racun yang terus berkembang dan membusukkan emosinya. Sang ayah yang kehilangan istri tercinta terus menyalahkan Doni sepeninggalan Lisa. Doni tak punya pilihan lain selain menelan kepahitan seorang diri karena tak ada yang mau mengulurkan tangan padanya.

"Doni anakku, Mama menyayangimu. Maafkanlah dirimu karena kejadian saat itu adalah pilihan Mama. Bebaskan dirimu, Doni." Lisa tersenyum melihat putranya kini tumbuh menjadi pemuda tampan. Untuk terakhir kalinya Lisa membelai wajah anaknya itu penuh kasih. "Ini waktunya Mama pergi. Apa yang mengikat Mama dengan dunia ini sudah Mama sampaikan. Hiduplah dengan baik, Doni."

Sosok Lisa dalam benak Doni perlahan memudar namun senyum wanita itu terus terpatri. Doni menggapai ruang hampa berharap bisa menangkap sosok ibunya, tapi nihil, Lisa telah menghilang karena penyesalannya yang menahan dirinya di alam manusia telah ia urai. Ia telah menyampaikan apa yang seharusnya Doni dengar bahwa ia menyayanginya.

"Maafin Doni, Ma. Maafin Doni. Jangan tinggalin Doni " Doni seperti berubah jadi anak kecil. Ia menangis tersedu-sedu, menghancurkan dinding kelabu bernama rasa bersalah yang selama ini mengurungnya.

Selama ini Doni membayangkan kemarahan ibunya karena ia menjadi alasan ibunya saat itu tertabrak truk. Anda saja saat itu Doni tak menyeberang sembarangan maka Lisa tak akan berakhir bersimbah darah dengan tubuh yang remuk. Dalam ingatan Doni, saat itu Lisa terkapar di tengah jalan terus menatap Doni yang tersungkur di dekatnya tanpa bisa mengatakan sepatah kata pun. Lisa yang bahkan tak sanggup berkedip itu meneteskan air mata sebelum cahaya sirna dari matanya.

Ingatan terakhir Doni mengenai ibunya itu terus berputar seperti kaset rusak setiap pemuda itu memejamkan mata. Kadang Doni bermimpi Lisa yang berlumuran darah itu mendatanginya lalu menyalahkan Doni kecil. Semua itu terbentuk karena rasa bersalah yang menghantui, nyatanya Lisa sangat menyayangi Doni hingga ia selalu mencari cara agar dapat berkomunikasi dengan putranya itu. Alasan itu juga yang membuat Lisa mengekori Lily sejak gadis itu SMA, Lisa ingin Lily menjadi perantara untuk menyampaikan pesannya pada Doni.

Bebal yang bercokol membuat Doni saat itu tak memahami apa yang Lily maksud hingga niat Lisa menguap ke udara dan sirna. Lisa hanya dapat mendoakan agar anaknya itu mengerti dan sadar bahwa Lisa menyayanginya.

Doni berakhir dalam pelukan Lily. Gadis itu menepuk punggung Doni perlahan untuk menenangkannya, untuk sejenak membiarkan Doni mengeluarkan apa yang telah mengendap di dasar hatinya.

Bagai tunas mahoni yang tumbuh setelah masa gugur tiba, Doni melepaskan kisah masa lalu dan memulai jalan baru setelah mengerti bahwa ibunya selalu menyayanginya. Dimulai dari keberanian kecil untuk mengakui kesalahannya pada Lily semasa SMA dulu dan perlahan menapak lika-liku jalannya yang masih panjang.

Tak terasa waktu berlalu begitu saja. Lily kembali kuliah dengan tenang tanpa ada yang mengusiknya. Canda dan Calya lebih protektif setelah kejadian Lily ditemukan dalam gudang beberapa minggu yang lalu. Ke mana Lily pergi, maka ke sanalah mereka mengikuti Lily. Sudah seperti bodyguard-nya Lily saja. Itu menggelikan bila dilihat dari sudut pandang banyak orang.

 

 

Bersambung

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT