LAKA SUMUR TERJADI LAGI, KAPOLSEK MINTA WARGA UNTUK TANGGAP LINGKUNGAN

17 Juni 2017 20:24:15 WIB

Putat (SID)- Laka Sumur yang terjadi di Ngasemayu, Salam, Patuk mengingatkan kembali akan kejadian yang sama di Padukuhan Putat II Desa Putat beberapa waktu yang lalu. Meski dengan penyebab yang berbeda namun kepedulian terhadap lingkungan harus senantiasa dipertahankan dan ditingkatkan.

Kejadian yang menimpa Supii (25) warga Salam RT 18 RW 05, Salam, Patuk pada pukul 14.00 WIB di Ngasemayu RT 09 RW 03, Salam, Patuk menunjukkan kurangnya kepedulian terhadap lingkungan. Kepedulian yang dimaksud adalah bagaimana cara mengelola lingkungan agar tidak menjadi suatu ancaman bahaya. Lingkungan bisa berwujud tata kelola alam baik tumbuhan, kontur tanah ataupun pembuatan bangunan. Sumur merupakan bagian tata kelola alam yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan manusia, namun akan menjadi bahaya ketika sudah tidak dipakai dan tidak dikelola dengan baik.

Sumur yang menjadi lokasi terperosoknya Supii adalah sumur yang sudah tidak terpakai. Dijelaskan oleh Sajiyo (71) bekas sumur dengan diameter 80 cm dan kedalaman awal sekitar 21 meter ini hanya ditutup dengan papan dan triplek, dimana bekas sumur ini sudah tidak memiliki bibir sumur yang muncul di permukaan tanah sehingga papan dan triplek tersebut tertutup dengan sampah dedaunan kering karena berada di tanah tegalan.

Saat kejadian tersebut, teman korban Bagiyana melaporkan ke Polsek Patuk. Kemudian Tri Handoko sebagai Anggota Polsek Patuk beserta 1 personil lainnya ke TKP sembari menghubungi Juni Putra Nugraha, Kasi Pelayanan Desa Putat yang sekaligus sebagai Anggota TRC (Tim Reaksi Cepat) BPBD DIY yang kebetulan saat kejadian Juni sedang berada di Kantor Camat Patuk.

Juni yang tiba di lokasi bertemu dengan anggota Polsek Patuk kemudian memastikan keadaan korban dengan cara memanggilnya namun sudah tidak ada kontak. Kemudian menguji keadaan sumur dengan nyala api dengan lampu senthir yang ditaruh dalam ember kemudian diturunkan ke dalam sumur. Alhasil setiap kali diturunkan api mati di kedalaman 1-1,5 meter, ini menunjukkan adanya gas beracun dalam sumur tersebut.

Korban dapat dievakuasi pada pukul 18.11 WIB oleh Tim Gabungan dari unsur TRC BPBD DIY, SAR DIY, BASARNAS DIY, BPBD Gunungkidul, PPA Gunungkidul dan kemudian ditangani oleh PMI Gunungkidul, Polsek Patuk, Dokter Puskesmas Patuk I, TAGANA Gunungkidul serta PSC 119 Yogyakarta. Setelah proses visum selesai korban diserahkan oleh Tri Handoko dari Polsek Patuk kepada keluarga yang diterima oleh Sajido selaku Kepala Desa Salam.

“Kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menjaga dan merawat lingkungan. Apabila ada bekas sumur yang gak dipakai, mohon untuk bisa diberi tanda dengan mengikatkan tali melingkari sumur atau dengan papan pemberitahuan agar kejadian seperti ini bisa diminimalisir.” Jelas Kompol Mugiman selaku Kapolsek Patuk.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT