CERITA TEENLIT - NISKALA PUSPAS

Adera Nusa 30 November 2022 09:10:45 WIB

NISAKALA PUSPAS 

Bagan 13

Karya: Ei_Shaa_

 

Di lain sisi dari sudut sekolahan. Rachel dan Ghina saling berjalan bersamaan. Sudah menjadi hal biasa bagi mereka melihat banyak siswa lainnya yang memilih untuk membolos dan juga banyak yang tidak lagi berada di dalam ruang kelas mereka.

Banyak netra yang beralih pandangan dari apa yang kini menjadi sorotan dari setiap siswa yang kini menjadi seluruh perbincangan hangat dari seluruh sisi sekolah. Banyak yang menganggap ini adalah hal yang bagus dan tidak sedikit diantaranya jika mereka menganggap hal ini tidak ada pantasnya untuk diperlihatkan dari semua sisi sekolahan.

“Kenapa dia?”

“So sweet banget nggak sih?”

“Ih, bener ya pantesan aja sama temennya agak renggang.”

“Iya, sih. Demi nempel sama pacarnya, pergi dari temannya.”

Dan masih banyak lagi. Seperti itulah yang terjadi sekarang dengan banyak kerumunan dari mereka yang berada di tepi lapangan basket. Lapangan itu semakin penuh dengan beberapa kerumunan siswa siswi. Tidak ada nada guru yang melarang mereka tentu saja. inilah mengapa mereka seolah sedang mengadakan acara untuk saling menukar perasaan mereka.

“Pergi yuk!” Ajak Ghina tidak lagi kuasa melihat dua sejoli di bawah sana semakin terlihat mesra.”

“Yuk, gue juga udah bosen.” Jawab Rachel.

Langkah mereka terus menyusuri sepanjang koridor hingga menuruni tangga menuju lantai pertama dan berakhir di tempat favorit mereka. Sebuah pohon besar yang berada di seberang parkiran dan sebuah kolam kecil yang berisi nila. Ghina dan Rachel sudah lama berteman sejak mereka berada di bangku SMA seperti sekarang ini.

Pertemuannya yang bisa dibilang tidak sengaja pada pertemuan sebelumnya membuat Ghina dan Rachel sudah seperti teman lamanya. Hampir bisa dibilang Rachel dan Ghina menjadi dekat dan saling mengerti sejak itu.

“Beneran deh, bukannya kak Rio itu deket ya sama lo?” Pertanyaan Rachel yang tiba-tiba membuat Ghina sempat mengerutkan dahinya.

“Gue nggak sedeket itu kok sama kak Rio. Jangan bicara sembarangan deh.” Jawab Ghina sambil diikuti tawa kecilnya yang menambah kepercayaan Rachel jika yang Ghina katakan itu hanya bohongan belaka.

“Serah lu deh. Lagian tadi juga kenapa kakak kelas itu bisa berada di dalam pelukannya?”

“Tau deh Gue ‘kan ikan.”

“Bukan gitu konsepnya.”

Kalimat itu bahkan menghasilkan senyuman lebar dari keduanya. Meski Rachel masih merasakan ada sedikit kekecewaan dari dalam hati teman dekatnya ini. Tapi tidak ada yang bisa ia lakukan untuk mendapatkan kembali pembicaraan sia-sia untuk membujuknya tetap pada kalimat ‘tidak apa-apa’.

“Akhir pekan ke mana?”

“Uh? Belum ada acara sih. Dirumah kemungkinan juga masih sendiri.”

“Kalau gitu street food?”

“Setuju!” Ujar Ghina sembari membayangkan banyak hal yang bisa mereka lalui  akhir pekan yang menyenangkan seperti sebelumnya yang pernah mereka lakukan bersama.

“Tapi lo yakin bakalan di bolehin?”

“Nggak tahu sih, tapi aku yakin kak Rio akan pergi dengan kakak kelas itu lagi.”

Dugaan Rachel memang benar adanya. Ghina masih belum bisa melupakan apa yang terjadi di lapangan itu. Dan ini menjadi hal wajar jika menyangkut masalah perasaan. Biar bagaimana pun, dirinya dan Ghina sudah berteman cukup lama untuk bisa saling mengerti kebiasaan hingga pemikirannya.

“Nah, denger lonceng ‘kan ya. Ke kelas yuk.” Ajak Ghina sembari menarik lengan Rachel. Sedang Rache hanya menyunggingkan senyumannya.

“Dasar, disiplin banget ya.” Kalimat itu kembali diikuti oleh tawa kecil Ghina yang sudah menebak kalimat yang akan keluar dari mulut Rachel.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT