CERITA TEENLIT - NISKALA PUSPAS

Adera Nusa 15 November 2022 17:07:46 WIB

NISAKALA PUSPAS

Bagan 10

Karya : Ei_Shaa

Semua murid kelas ini menghela napasnya dengan kasar. Tentu rasa senang yang semula terpancar di binar mata mereka kini telah terhapus dengan penuh penyesalan. Namun, pandangan Ghina sejak tadi tidak teralihkan dari Abim yang memberikan raut wajah yang tidak bisa ia artikan.

Setelah semua anak menyelesaikan apa yang seharusnya mereka laksanakan, lantas ajakan paling serius hanya saat mereka membutuhkan asupan dari makanan bergizi yang telah disediakan di kantin mereka.

“Btw, gue penasaran, Abim kok bisa sampe segitunya diminta Pak Untung buat ke kantornya.” Ghina tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, meski pikirannya sekarang juga mengarah pada kalimat yang sama.

“Ya, mungkin aja Pak Untung perlu sesuatu sama Abim.” 

“Tapi gue nggak ngerasa gitu ya Ghin, mungkin Abim bisa dapet skors. Soalnya gue denger dari kelas sebelah tuh, si Abim dihukum sampai nanti pulang sekolah.”  

“Masa si? Perasaan biasanya Abim juga gitu yah, tapi kenapa cuman kali ini aja dia bisa dihukum?”

“Lo khawatir ya sama gue?” Tiba-tiba suara itu muncul dari arah belakangnya. Abim sudah duduk di samping Ghina.

Ghina lantas menoleh ke belakang Abim dengan cepat, “Lo kok bisa di sini?” seolah pandangannya mencari keberadaan sesuatu dari sana. “Lo nguping ya?”

Abim lantas menatap Ghina dengan pandangan bertanya. Seolah dirinya bertanya apakah pertanyaan itu penting saat mereka mengatakan dengan cukup kencang. Abim menggeleng dengan cepat, tak lama setelah itu makanan yang ia pesan datang. Rachel dan Ghina yang sedang makan akhirnya menghentikan suapan sendok di tangannya. Kepala mereka menoleh bersamaan menghadap ke arah Abim.

“Kalian nggak makan?” Sontak Abim tanpa merasa bersalah lantas memakan makanannya yang telah ia pesan. Sedang gadis-gadis semeja dengannya ini hanya terus menatap ke arah Abim. Ghina hanya menggelengkan kepalanya sambil meneruskan suapannya.

“Bim, Lo kok bisa ada di kantin?” Rachel membuka suaranya sedikit pelan.

Tanpa meresponnya serius Abim hanya menggeleng pelan sambil memasukkan suapan itu ke dalam mulutnya. Kunyahan cepat itu seakan menjadi khas dari tindakan Abim. “Emangnya kenapa sih, lo kok pada pengen tahu gitu?” 

Rachel menoleh ke kanan dan kirinya, “Gue denger dari kelas sebelah sama anak-anak yang lain itu kalo lo dihukum sampai pulang sekolah. Nah … ini kan baru istirahat pertama.”

Abim menaikkan alisnya sekilas, dirinya kembali menggeleng dan memakan makanan yang ada di sendoknya. “Lo salah informasi kali, makanya kalo ada apa-apa itu jangan langsung ditelan mentah-mentah.”    

“Apaan sih lo, iya ini makanya gue nanya ke lo Bim.” Bantah Rachel. “Udah lah gue mau bayar dulu, sambil pesen minum, mau nitip nggak?” kedua kepala di depannya lantas menggeleng bersamaan. Rachel lantas mengangguk pelan sambil meninggalkan mereka berdua.

“Lo, bisa nggak jangan deket-deket sama geng-geng itu?” Ghina lantas menoleh menatap Abim.

“Gimana maksudnya?”

“Ya … lo jauhin mereka.”

“Emang kenapa gue harus ngejauhin mereka? Mereka semua baik kok sama gue.” Titah Ghina mengatakan apa adanya.

“Lo yakin dengan mereka, emang kalo lo kenapa-napa gitu mereka bakal ngebantu lo?”

Ghina mengangguk mantab, “Iya, tapi jangan keras-keras ngomongnya, selain lo sama Rachel nggak ada yang tahu gue temenan sama gangster.”

“Emang itu aneh buat lo.”

Abim mengabaikan permintaan Ghina barusan. Dirinya malah asik menyeruput minumannya tanpa memandang Ghina. Seolah perkataannya barusan bukan sesuatu yang buruk.

Ghina yang tidak paham dengan apa yang dikatakan oleh Abim lantas menoleh. Kenapa orang di sampingnya yang tidak tahu apa-apa ini malah mengucapkan sesuatu yang sama sekali tidak pernah ia dengar sebelumnya. 

"Bodo amat, dengan mereka gue tetep aman aman aja tuh." Acuh Ghina.

 

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT