CERITA TEENLIT - NISKALA PUSPAS

Adera Nusa 05 November 2022 11:32:06 WIB

NISKALA PUSPAS 

Bagian 6

Karya: Ei_Shaa

 

 

Bukankah mengetahui kelemahan lawan adalah kunci kesuksesan. Setidaknya dengan itu Abim dapat menyusun strategi untuk mengurangi luka antara masa lalu dan masa depan gengnya.

Dari jarak yang tidak terlalu jauh Abim dapat mendengar apa yang mereka katakan meskipun tidak terdengar dengan begitu jelas. Satu hal yang dapat Abim ketahui dari kumpulan para geng itu, ternyata salah satunya adalah kakak kelas yang selalu bersama dengan Ghina.

Pantas saja dari firasatnya ada yang tidak beres dengan kakak kelas yang selalu pulang bersama gadis itu.

Entah mengapa timbul perasaan tidak suka dalam dirinya. Hal ini membuatnya tersulut api kecil. Mengapa dari sekian banyak orang dirinya harus pergi ke tempat ini dan menemukan siapa salah satu dari anggota genk ini.

Hingga pagi hari pun kala Abim berangkat ke sekolahnya dirinya masih menjumpai Ghina yang masih bersama dengan Rio. Muncul ragu dalam benakna jika Ghina sebenarnya memang tidak tahu siapa yang dengan bersamanya itu.

Abim diam-diam berjalan di belakang Ghina sampai dirinya masuk ke dalam kelas dan duduk di bangku masing-masing. Pandangannya tidak pernah lepas dari Ghina. Terlebih lagi Abim mendapatkan informasi dari teman satu gengnya. Bahwa mereka melihat Ghina tengah dipeluk Rio.

Sebuah suara dengan keras muncul dari arah meja Abim. Suara yang diahasilkan dari gerakan tangannya dengan meja menimbulkan suara khas dengan dentuman yang cukup keras. Tanganya masih menempel di meja sedangkan pandangannya tidak beralih dari Ghina. Meski sadar seisi kelasnya menoleh ke arah dirinya dengan tatapan terkejut, Abim tidak peduli dengan hal itu.

Abim sadar Ghina menatapnya dengan tatapan terkejut juga. Tapi ia tidak bisa membiarkan dirinya tenggelam terus menerus dalam kebencian.

Istirahat kedua seperti layaknya mereka yang menikmati sela waktu sebelum melanjutkan pembelajaran selanjutnya. Abim menikmati waktunya yang sedang berada di ruangan musik. Dirinya memainkan biola dengan penuh karisma. Tangannya berulang kali menggesek alat music yang ia bawa.

Sayangnya ia terlalu menghayati music itu hingga salah satu senar miliknya putus. Abim meletakkan biola itu di atas meja. Matanya hanya bisa mengamati apa yang telah terjadi. Rasanya senar itu seperti dirinya yang tidak lama lagi akan putus dan tidak sanggup menghasilkan suara lagi setelah putus dan digesek dengan kuat.

“Lo yang main biolanya?” Tiba-tiba sebuah suara yang berasal dari pintu terbuka dengan lebarnya menampilkan sosok Ghina yang terpukau dengan alunan musik yang ia dengar saat ia berjalan di koridor ruangan.

Abim terkejut dengan apa yang  ia lihat, ia yakin beberapa saat yang lalu sebelum dirinya pergi ke ruangan ini Ghina menemui Rio. “Lo ngapain bisa ada di sini?” Ghina hanya mengamati terus biola yang berada di depan Abim dengan pandangan berbinar.

 “Kenapa lo berhenti bermain? Gue pengen dengar lagi suara dari biola itu.” Ujar Ghina dengan suara pelan. Dirinya pun tidak menyangka bahwa dia bakal tertarik dengan alunan musik yang Abim bawakan.

“Boleh, tapi nggak sekarang. Lagian lo kok biasa ada di sini?”

“Gue ga sengaja lewat terus denger suara dari ruangan ini yang jarang banget dipake.” Abim hanya mengangguk ringan. “Lo bisa lanjut, gue mau tidur.”

“Tapi kan…. Pelajaran selanjutnya bakalan dimulai.” Ujar Ghina sambil memandang jam tangan yang ia kenakan.

“Cuman bentar, ntar juga gue masuk ke kelas.” Abim menyandarkan dirinya pada meja sambil sesekali menatap ke arah Ghina.

Ghina lantas melangkah keluar dari ruangan tersebut sambil membatin mengenai tingkah Abim yang terlihat aneh kali ini. Apakah mungkin ini disebabkan karena kak Rio hampir berkelahi dengannya waktu itu? Tidak mungkin cowok dengan banyak daftar hitam yang pernah menjadi koleksinya kini tidak berkutik hanya karena kak Rio yang melawannya.

***

 

bersambung...

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT