CERBUNG - INDIGO

Lian 30 September 2022 17:40:59 WIB

SEKUTU (9)

 

Terhempas, Putra melepaskan cengkeramannya pada Arjuna dengan kasar hingga pemuda itu terhuyung. Putra sendiri tak menyangka bila tenaga yang ia gunakan untuk menghempaskan cengkeramannya cukup kuat.

"Lalu gua harus gimana? Asli, gua udah nggak ada hubungan sama tuh cewek gatel." Kata Arjuna setelah mendapatkan kuda-kudanya kembali. Ia berusaha merapikan kerah yang berantakan ketika ia melirik Putra.

"Mau nggak mau lo harus ikuti rencana gua kalo lo pengen adek gua lepas dari mantan lo itu." Putra menceritakan semua kejadian yang dialami Lily mulai seminggu yang lalu, ditambah dengan cerita yang ia dengar dari Canda dan Calya memperkuat asumsinya bahwa dalang dari semua yang terjadi pada Lily adalah Adelia.

Tak ada yang dapat Arjuna lakukan selain meremas kepalan tangan dan mengeratkan giginya saat mendengar rentetan cerita Putra. Ia tak menyangka Adelia sebejat itu.

"Oke, oke. Gua akan lakuin apa pun buat Lily." Pada akhirnya Arjuna tak punya pilihan lain. "Nggak nyangka gua pernah milih manusia sampah macem dia."

Arjuna harus bisa menelan rasa kesal dan marah. Berhari-hari ia harus tahan menempel pada Adelia yang menurutnya tak tahu malu, sudah main serong tapi masih saja mengejar-ngejar Arjuna.

Ke mana pun Arjuna, di sana pasti ada Adelia. Semua rumor mengenai putusnya mereka jadi terbantah karena kebersamaan mereka yang semakin lengket. Tidak tahu saja mereka bahwa itu hanya akal-akalan Arjuna.

"Juna, jalan yuk ntar abis kuliah," kata Adelia manja. Ia merangkul lengan Arjuna, bergelayut tanpa tahu tempat.

"Del, jaga sikap napa. Di tempat umum ini." Arjuna bergeming, mencoba abai dengan Adelia yang bersikap semakin manja.

"Kok lo dingin gitu sih sekarang?" Arjuna merinding mendengar pertanyaan Adelia dengan nada yang dibuat-buat, sangat tidak natural.

"Ya nggak gitu, gua cuma risi aja kalo lo nempel-nempel gini di tempat umum. Ntar aja kalo pas kita berdua aja." Arjuna mencubit pipi Adelia yang entah mengapa malah membuat wanita itu tersipu malu.

"Iih, Juna jadi makin nakal ya sekarang." Adelia mencolek perut Arjuna yang terasa keras karena otot-ototnya yang kencang hasil sit up setiap pagi.

Adelia menutup wajahnya dengan kedua tangannya, menyembunyikan rona merah yang sampai ke telinga. Arjuna memutar bola matanya jengah melihat Adelia. Sampai kapan dia harus berpura-pura seperti ini? Dia bahkan belum mendapatkan bukti apa pun, baik itu perihal perundungan atau main serong. Meski ia pernah melihat dengan mata kepalanya sendiri, tapi bila ia tak punya bukti nyata maka tak akan bisa membungkam orang seperti Adelia.

"Manusiawi kali, Del. Gua cowok normal dan sehat loh ini," ucap Arjuna dengan nada bercanda, sebelum matanya menangkap keberadaan Lily. "Eh, bentar ya Del, gua mau titip tugas buat Putra dulu ya. Kebetulan tuh adeknya, biar ntar kita bisa jalan."

Arjuna sudah menghambur ke arah gadis yang sedang mengantre di depan stan minuman di kantin. Arjuna tak tahu bahwa pandangan Adelia menggelap melihatnya begitu akrab dengan gadis lain. Entah rencana licik apa lagi yang berputar di otak Adelia, tak satu pun orang yang tahu. ALih-alih tampang kesal, senyum miring nan licik tercetak oleh bibir Adelia yang masih menatap intens pada Arjuna yang mendekati Lily tanpa tahu bahwa hal buruk sedang menanti gadis itu.

 

Bersambung

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

PELADI MAKARTI

PENDATAAN PELAKU USAHA/ UMKM DI KALURAHAN PUTAT